Keren, Napi dan Pegawai Lapas Bersih-bersih Masjid
KOTAAGUNG--Sebanyak 10 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kotaagung keluar tembok tebal lapas, Rabu pagi (27/3). Mereka keluar dengan membawa senjata tajam seperti golok, cangkul, alat pemotong rumput dan gerobak. Keluarnya para napi tersebut bukanlah karena kabur dari penjara, tapi mengikuti bakti sosial bersih-bersih Masjid Nurul Iman yang berada persis di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Way Gelang Kecamatan Kotaagung Barat. Tidak hanya para napi yang sibuk melakukan bersih-bersih, pegawai Lapas pun tak mau ketinggalan. Mulai dari membersihkan rumput, membersihkan debu pada dan karpet masjid menggunakan vacum cleaner, mengepel, mengecat tembok hingga mengecat ulang keranda mayat yang kondisinya sudah usang. Kasi Binadik Lapas Kelas II B, Kota Agung Ferdika Candra mewakili Kalapas Sohibur Rahman mengatakan, kegiatan bersih-bersih ini diberi nama \"Bakti Merah Putih Narapidana Membersihkan Rumah Rumah Ibadah\" yang dilaksanakan berdasarkan surat perintah Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan No. PAS1.UM.01.01.176 tanggal 21 Maret 2019 dan bertepatan dengan peringatan hari Bhakti Pemasyarakatan Ke 55 tahun. Bukan hanya itu saja, giat kebersihan ini juga merupakan sebuah metode pembinaan yang memadupadankan pembidaan kepribadian dan kemandirian dalam satu kegiatan nyata. Dengan demikian, nantinya ketika para warga binaan pemasyarakatan (WBP) ini kembali kemasyarakat, tidak ada lagi kata kaku atau pun canggung dan harapannya bisa diterima dikalangan masyarakat ditempat tinggalnya kelak. \"Ya kita berharap juga dapat menimbulkan semangat perubahan pada diri WBP untuk menumbuhkan rasa turut memiliki dan bertanggung jawab sebagai bentuk pengejawantahan revolusi mental yang didasarkan pada semangat pemasyarakatan dalam membangun kapasitas para pelanggar hukum agar menjadi pribadi yang lebih baik\". Ujar Ferdika didampingi Kasubag TU Lapas setempat Syamsudin. Lebih jauh Ferdika mengatakan, kegiatan sosial bersih bersih rumah ibadah ini juga sebagai bentuk sarana dalam membangun kemampuan dan kepercayaan diri para WBP untuk dapat berinteraksi kembali secara optimal di dalam lingkungan masyarakat dan juga bentuk implementasi peningkatan peran serta dan kontribusi para WBP dalam melaksanakan dan mengembangkan program pembinaan guna mencapai tujuan pemasyarakatan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan. \"Rasa memiliki dan rasa cinta terhadap sesama dan Memupuk sikap gotong royong serta rasa kebersamaan diantara 3 elemen penunjang pelaksanaan pemasyarakatan, yaitu para narapidana, masyarakat dan petugas pemasyarakatan,\" pungkasnya. Sementara itu, pengurus Masjid Nurul Iman, Zainul, mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan adanya hasil karya narapidana yang bermanfaat bagi masyarakat umum sebagai bentuk permohonan maaf atas kekhilafan yang dilakukan dan telah mencederai masyarakat.\"Ya, senang adanya kegiatan ini, ini bukti bahwa Lapas juga perduli dengan masyarakat sekitarnya,\" ucapnya. (ral)
Sumber: