Pekon Tanjung Anom Jadi Pilot Project Pekon Sadar Kerukunan
GISTING—Pekon Tanjung Anom Kecamatan Kotaagung Timur ditetapkan sebagai Pilot Project Pekon Sadar Kerukunan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung. Plakat Pilot Project diserahkan langsung Kepala Kantor Kemenag Tanggamus Hi. Murdi Amin kepada Kepala Pekon Tanjung Anom Sumardi disela-sela Dialog Kerukunan Umat Beragama di Aula Serumpun Padi, Gisting, Senin (15/4). Kepala Kantor Kemenag Tanggamus, Murdi Amin mengatakan bahwa, Pekon Tanjung Anom adalah desa pertama di Provinsi Lampung yang ditetapkan sebagai Pilot Project Desa/Pekon Sadar Kerukunan. Adapun dasar penetapan Pekon Pilot Project karena toleransi antara umat beragama di Pekon Tanjung Anom terjaga dan tidak pernah terjadi gesekan antar umat beragama. \"Ada beberapa penilaian sehingga Pekon Tanjung Anom ditetapkan sebagai Pekon Sadar Kerukunan, pertama Pekon Tanjung Anom mayoritas penduduknya adalah muslim tapi kepala pekonnya beragama Hindu. Kedua, di Pekon Tanjung Anom itu gotong-royongnya bagus khususnya dalam kegiatan keagamaan walaupun penduduk disana ada juga beragama Kristen dan Hindu, \"ujarnya. Dilanjutkan Murdi Amin, bahwa pemantauan Pekon Tanjung Anom dilakukan sejak tahun 2018 lalu. Kemudian dilakukan interview dengan para tokoh dan juga masyarakat.\" Kita juga punya penyuluh agama disitu yang memberitahukan mengenai kegiatan masyarakat, utamanya kegiatan keagamaan. Setelah kita anggap cocok maka diusulkan ke Kanwil Kemenag Provinsi Lampung untuk di SK-kan, \"ucapnya. Masih kata kepala Kemenag, bahwa setelah ditetapkan sebagai Pekon Sadar. Kerukunan maka selanjutnya dilakukan pembinaan oleh Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB).\" Pembinaan dilakukan secara kontinyu, harapannya muncul pekon pekon lain sebagai pekon sadar Kerukunan, \"pungkas Murdi Amin. Sementara, Kepala Pekon Tanjung Anom, Sumardi mengaku tidak menyangka jika Pekon yang ia pimpin ditetapkan sebagai Pekon Sadar Kerukunan.\" Ya, tidak menyangka dan saya terharu dengan penetapan sebagai pilot Project pekon sadar Kerukunan, \"katanya. Menurut Sumardi, awalnya ia menganggap penetapan Pilot Project Pekon Sadar Kerukunan sebagai hal yang berat, namun saat melihat variabel yang menjadi penilaian ternyata hal itu sudah dilakukan dan dijalankan di Pekon Tanjung Anom.\" Saya ini agama minoritas, tapi karena penduduk saya mayoritas muslim maka yang mayoritas itu menjadi prioritas, \"kata Sumardi. Dilanjutkan Sumardi, bahwa toleransi di Pekon Tanjung Anom sudah terjalin sejak lama, dan selama pekon Tanjung Anom berdiri tidak pernah ada konflik agama.\" Kalau ada acara umat Islam maka umat agama lain seperti Hindu dan Kristen ikut membantu, kalau hari raya juga demikian saling berkunjung, \"ucapnya. Masih kata Sumardi, bahwa selain hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, kegiatan 1 Muharam juga tidak kalah ramainya. Dimana pemerintah pekon menggelar doa bersama dan dilanjutkan pengajian akbar.\" Lalu malam harinya dilaksanakan Pawai Obor, disini masyarakat agama Hindu dan Kristen pun ikut meramaikan dalam Pawai obor, \"pungkas Sumardi. (ral)
Sumber: