Minta Kejelasan, DPRD Tanggamus Bakal Panggil PLN Kotaagung
KOTAAGUNG- Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus, Heri Agus Setiawan mengaku dalam waktu dekat akan memanggil pihak PLN Rayon Kotaagung terkait persoalan proyek listrik masuk desa bagi warga Pulau Tabuan, Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus yang dikeluhkan warga setempat. \"Kita akan konfirmasi dulu ke pihak PLN terkait kebenaran adanya biaya pemasangan listrik yang di patok Rp3 juta,\"katanya, belum lama ini. Ia melanjutkan, mencuatnya persoalan ini biasanya ada ketimpangan harga atau biaya antara yang di Pulau Tabuan dengan tempat lain, sementara proyek tersebut satu program. Terlebih adanya perusahaan lain yang siap menawarkan biaya pemasangan lebih murah.\"Karena kalau benar ada perusahaan yang menawarkan lebih murah, kenapa dipilih yang mahal.\"ujarnya. Menurut warga Pulau Tabuan yang meminta namanya tidak ditulis mengaku, tidak hanya biaya pemasangan mencekik tapi juga belum ada kepastian kapan aliran listrik bisa dinikmati warga.\"Baru beberapa tiang yang di pasang. Hidupnya juga belum jelas kapannya,\"kata narasumber ini. Saat ini saja, kata dia pihak instalatur (kontraktor) baru sebatas memasang kabel atas atau jaringan TM (tegangan menengah) dan memasang kabel ke rumah calon pelanggan. “Bola lampu belum dipasang, meteran juga belum dipasang ke rumah-rumah, padahal warga sudah ada yang melunasi biaya Rp3 juta, ada juga yang baru separo,” kata dia. Ironisnya lagi, sampai saat ini diesel sebagai penggerak listrik juga belum ada tanda-tanda masuk ke Pulau Tabuan. “Malah informasinya, yang masuk bukan diesel permanen tapi genset, itupun belum jelas kapan masuknya. Padahal pihak biro (instalatur/kontraktor) janji kalau pemasangan jaringan sudah 50 persen, diesel akan dikirim. Tapi sampai hari ini belum ada tanda-tandanya,”terangnya. Warga lainnya menuturkan, pihak kontraktor juga tidak menepati janji dan komitmennya kepada warga, yaitu warga baru membayar biaya pemasangan listrik apabila listrik sudah menyala. “Tapi kenyataannya, baru dipasang kabelnya saja kami sudah ditagih untuk melunasinya,” katanya. Warga mendesak pihak instalatur segera menyelesaikan pemasangan jaringan listrik dan secepatnya juga mengalirkan listrik ke rumah warga. Karena warga belum mendapat kepastian kapan listrik di Pulau Tabuan itu akan dialiri. “Ada yang sebut sebulan setelah pemasangan jaringan, fasilitas listrik 24 jam bisa langsung dinikmati warga. Tapi sampai sekarang tidak juga,\"tutupnya. (Zep).
Sumber: