Harga Beras Melambung, Pemkab Usulkan Operasi Pasar

Harga Beras Melambung, Pemkab Usulkan Operasi Pasar

KOTAAGUNG - Pemkab Tanggamus bakal melakuan operasi pasar (OP) beras, hal ini lantaran harga beras yang terus melambung dan melampaui harga eceran tertinggi (HET). Menurut Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Tanggamus, surat permintaan OP beras sudah disampaikan kepada Perum Bulog, nantinya lokasi OP dilaksanakan dua titik yakni Gisting dan Talangpadang. Dipilihnya dua kecamatan itu karena harga yang semakin tinggi dan stok yang sedikit, dimana beras medium dibandrol dengan harga Rp 11ribu/kg dan premium Rp 13 ribu/kg, sementara HET beras yaitu Rp 9.450. \"Untuk Kecamatan Kotaagung masih relatif aman baik harga dan stoknya, sedangkan di dua tempat tersebut, stok juga mengalami kelangkaan sehingga memicu harga yang tinggi, sehingga kita usulkan OP,\"kata Zulfadli, Kamis (18/1). Ia menambahkan, untuk realisasi operasi pasar hal tersebut merupakan wewenang Bulog kapan akan digulirkan, terlebih OP beras dilakukan di semua kabupaten/kota  di Lampung sehingga masih menunggu jadwal, namun untuk jumlah kuota yang diusulkan untuk tiap titiknya yakni 50 ton dan itu melihat animo di masyarakat. \"Artinya, jika masyarakat antusias bisa saja Bulok kembali akan menggulirkan operasi tersebut, dan jumlah kuota ditambah, dan begitu sebaliknya jika kurang mendapat respon maka waktu pelaksananya juga akan sebentar,\"ujarnya. Untuk itu lanjutnya ia mengharapkan, program operasi pasar beras ini dapat di manfaatkan utamanya oleh masyarakat yang ada di sekitar Gisting dan Talang Padang, adapun harga beras medium yang akan dijual oleh Bulog pada saat operasi pasar beras tersebut yaitu dengan harga Rp 8.500 per kilo. \"Saya harap masyarakat, manfatkan operasi pasar beras ini dengan sebaik mungkin, terlebih harga beras di dua wilayah tersebut baik medium dan premium naik, sedangkan di Kotaagung beras medium berkisar Rp 10 ribu dan stok juga masih aman, ini upaya pemkab untuk membantu masyarakat, ditengah santer bahwa beras mengalami kenaikan,\"tandasnya. Terpisah, Asisten Bidang Ekobang Setkab Tanggamus, FB.Karjiyono mengatakan bahwa mekanisme pembelian beras dalam OP yakni menggunkan kupon, tiap satu kupon pembelian dibatasi maksimal 20 kilo/kupon. “Nanti untuk pembagian kuponnya melalui kepala pekon (Kakon) sebab kakon dan aparat pekon yang lebih memahami warganya,” katanya. Untuk beras OP lanjut Karjiyono dalam penyalurannya ada dua opsi, pertama melalui pengecer yang sudah ditunjuk kemudian melalui jaringan Toko Tani Indonesia yang memang merupakan mitra pemerintah.” Margin keuntungan pengecer itu Rp400 perak/kg-nya, sekarang pertanyaannya mau atau tidak pengecer beras menjadi mitra dengan keuntungan segitu, kalau tidak bersedia ya kita gunakan toko tani, bedanya kalau melalui pengecer waktu hanya tiga hari sementara melalui toko tani sampai Maret digelar OP nya,” tandasnya.(iqb)

Sumber: