Diskes Imbau Masyarakat Jeli Dalam Membeli Takjil

Diskes Imbau Masyarakat Jeli Dalam Membeli Takjil

KOTAAGUNG—Bulan puasa identik dengan takjil, ya aneka makanan dan minuman ini dijajakan hampir disetiap sudut jalan, tentunya dengan tampilan dan aroma yang menggugah selera, sehingga kerap diburu warga untuk hidangan berbuka puasa. Namun, masyarakat harus tetap jeli dan waspada terhadap jajanan takjil.Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tanggamus mengimbau kepada warga yang membeli takjil dipinggir jalan ataupun di pasar-pasar hendaknya jeli melihat warna pada makanan tersebut.\"Pedagang dadakan takjil selama puasa akan marak. Masyarakat hendaknya jeli dalam memilih berbuka puasa,\"kata Sekretaris Diskes Tanggamus, Taufik Hidayat, kemarin. Ia mengatakan, beberapa kandungan berbahaya yang banyak ditemukan dalam makanan seperti formalin yang dicampurkan dalam makanan dan minuman. Kemudian boraks, rhodamin B, pewarna tekstil dan lainnya. Semua bahan berbahaya itu dicampurkan dalam makanan dan minuman agar terlihat cantik, awet dan tahan lama. Namun semua kandungan berbahaya itu dapat berakibat fatal pada tubuh karena dapat menyebabkan kanker, kerusakan organ tubuh dan bahkan yang paling fatal adalah kematian. “Contoh, boraks biasanya dipakai untuk membuat campuran deterjen, salep kulit, pengawet kayu. Begitu juga formalin untuk mengawetkan mayat dan bahan campuran untuk membuat perkakas rumah tangga. Bayangkan jika semua bahan kimia ini masuk dalam tubuh kita,” terangnya.  Taufik meminta kepada warga untuk berhati-hati dalam membeli jajanan buka puasa dan begitu juga bagi para pedagang agar mencari keberkahan dan bukan keuntungan semata. “Yang pertama kalau mau beli takjil buka puasa, misalnya minuman seperti cendol dan lainnya itu lihat warnanya, apakah mencolok atau tidak karena pewarna tekstil dan pewarna alami itu berbeda jauh,” jelasnya. Selain itu, inspeksi mendadak yang dilakukan dinas kesehatan  dengan memeriksa dan mengambil sampel makanan serta minuman, tidak ditemukan adanya bahan berbahaya.\"Meskipun dalam sidak nantinya tidak menemukan adanya bahan berbahaya. Kami tetap memberikan pengertian kepada para pedagang agar tidak mencampurkan bahan-bahan berbahaya kepada makanan karena itu bisa berakibat fatal di kesehatan,\"pungkasnya.  (Zep)

Sumber: