Ingat !!! Beras Rastra Sekarang Gratis, Dipungut Biaya Silakan Lapor
KOTAAGUNG-Bupati Tanggamus Hi Samsul Hadi, M. Pd. I menegaskan bahwa bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra) yang diperuntukan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) tidak dipungut biaya alias gratis. Jika ada oknum yang tetap meminta uang maka disarankan untuk segera dilaporkan agar mendapat sanksi. Hal itu diungkapkan bupati, saat launching bansos rastra di Balai Pekon Tanjung Anom Kecamatan Kotaagung Timur, Selasa sore (29/1). Menurut Samsul, program bansos yang digulirkan pemerintah pusat ini adalah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu sehingga seluruh biaya ditanggung oleh negara. \"Saya minta semua pihak tidak memungut, ini bantuan pemerintah, gratis, tidak satu rupiah pun bayar jadi kalau ada yang minta duit, suruh minta sama pak Samsul,\"ujar bupati. Samsul juga menegaskan bahwa siap memberikan sanksi jika ada oknum pemkab ataupun oknum aparatur pekon yang terbukti memungut biaya atas bansos rastra. \"Kalau ada yang minta segara laporkan, bisa ke satgas rastra dipekon dan kecamatan atau ke Inspektorat,\"ujar bupati. Masih kata Samsul, bahwa jauh sebelum program ini di launching, Pemkab Tanggamus sudah menyosialisasikan kepada aparat pekon dan kecamatan mengenai petunjuk teknisnya. \"Kepala pekon sudah disosialisasikan, mari kita awasi bersama, teman-teman media juga bisa turut mengawasi,\" katanya. Bupati juga berharap agar program bansos rastra ini benar-benar diberikan kepada yang berhak, yakni berdasar pendataan. \"Bantuan dari pemerintah ini hendaknya menjadi pemicu kita untuk bekerja lebih giat lagi dalam hal memperbaiki ekonomi, ayo kita berubah kearah yang lebih baik, kalau penerima rastra berkurang artinya kesejahteraan masyarakat meningkat, cara untuk mencapai sejahtera itu kita harus rajin, manfaatkan segala potensi yang ada, contohnya perkarangan rumah yang ditanami jahe, kunyit atau laos, \"ujar Samsul. Asisten Bidang Ekobang Setkab Tanggamus FB.Karjiyono menambahkan, bahwa pendistribusian bansos rastra dilaksanakan secara bertahap dimulai dari tanggal 29- 31 Januari 2018, dan dilakukan di semua titik pendistribusian bansos rastra di setiap wilayah di Tanggamus. \"Untuk hari Senin ini ada enam kecamatan yaitu Kecamatan Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Cukuh Balak, Limau, Kotaagung Timur dan Pematang Sawa. Ada sebanyak 71 titik dengan jumlah KPM 9.431,\" kata dia. Lalu pada hari kedua lanjutnya, bansos rastra akan disalurkan di tujuh kecamatan yakni, Kecamatan Bandar Negeri Semoung, Semaka Wonosobo, Kotaagung Barat, Kotaagung Gunung Alip serta Talang Padang, yang akan didistribusikan di 125 titik dengan jumlah penerima 17. 651 KPM.Dan dihari ketiga disalurkan di Kecamatan, Gisting, Pugung, Bulok, Ulu Belu, Pulau Panggung, Air Naningan dan Sumberejo, dengan jumlah 14.436 KPM. Sementara itu Sekretaris Dinas Sosial (Disos) Tanggamus, Mairosa mengatakan bahwa, bansos rastra bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan akses masyarakat miskin dan rentan melalui pemenuhan kebutuhan pangan pokok yang menjadi hak dasar. Bansos rastra sendiri adalah pengganti program beras miskin (raskin) yang pada awalnya dikenakan biaya tebus sebesar Rp. 1.600 per Kg. Dia melanjutkan manfaat bansos rastra itu diantaranya, peningkatan ketahaanan pangan ditingkat KPM sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial danĀ penanggulangan kemiskinan. Kemudian peningkaatan akses pangan baik secara fisik maupun ekonomi kepada KPM. Dan Membantu pertumbuhan ekonomi daerah. \"Kabupaten Tanggamus tahun ini mendapat kuota bansos rastra sebanyak 41 .518 KPM, dimana satu KPM menerima 10 kg beras medium, total yang disalurkan untuk Kabupaten Tanggamus berjumlah 415.800 kg perbulan ,\" kata Mairosa. Kemudian pihak Bulog Divisi Regional (Divre) Lampung mengatakan bahwa secara kualitas antara bansos rastra dengan raskin tahun lalu tidak ada perbedaan, yakni sama-sama kualitas medium. \"Secara kualitas sama tidak ada perbedaan, beras bansos ini, sama seperti operasi pasar khusus beras yang pekan lalu digelar di Gisting dan Talangpadang,\" kata Kabid Operasional Perum Bulog Divre Lampung Joko Tri Septono mewakili Kepala Bulog Divre Lampung Atarizal. Ia juga mengatakan bahwa Bulog siap mengganti beras apabila ada masyarakat yang komplaint mengenai mutu dari beras. \"Beras yang masuk ke Bulog itu beras terbaik dikelasnya, kalau beras rusak itu banyak sebabnya misal karena air atau saat proses angkut. Nah, apabila ada masyarakat yang tidak puas dengan beras tersebut bisa lapor, nanti kami ganti dengan yang baru,\" tandas Joko. Adanya bansos rastra ini disambut baik masyarakat. Seperti yang diungkapkan Warsini warga Dusun IV Pekon Tanjung Anom. Menurut dia, bansos sangat membantu masyarakat miskin seperti dirinya. Ia berharap agar bantuan terus bergulir dalam waktu yang lama. \"Program bantuan ini bagus sekali, kami masyarakat miskin sangat terbantu,\" ujar Warsini yang diamimi Sri Yani warga Pekon Tanjung Anom. (ral)
Sumber: