Penjualan Peralatan Sekolah Meningkat Drastis

Penjualan Peralatan Sekolah Meningkat Drastis

KOTAAGUNG—Penjualan peralatan dan seragam sekolah meningkat drastis memasuki tahun ajaran baru pendidikan. Menurut Yuansyah, salah satu pedagang peralatan tulis di Pasar Kotaagung, peningkatan penjualan sudah mulai meningkat sejak usai Idul Fitri 1440 H lalu sampai kemarin, Minggu 14 Juli 2019. \"Ya selama itu ramai yang beli alat-alat untuk sekolah. Naik dari biasanya, belinya juga beberapa alat sekaligus, tidak satu-satu,\" ujar Yuansyah. Untuk peralatan tulis yang banyak dibeli mulai dari buku tulis, pena, pensil, pensil warna, penghapus cair, penghapus pensil, dan sampul buku. Lalu masih ada peralatan lainnya namun tidak begitu sering dibeli. Kemudian untuk harganya bervariasi, seperti buku tulis minimal Rp 35.000 berisi 10 buku. Jika lebih banyak atau tebal harganya pun lebih mahal. \"Untuk pena juga bermacam-macam dengan harga termurah Rp 1.500 per buah, pensil Rp 5.000 berisi tiga, sampul buku Rp 8.000 berisi 20 sampul, lalu penghapus pensil Rp 3.000 dan cairan penghapus tinta Rp 5.000,\" katanya. Yuansyah mengaku, penjualan peralatan sekolah memang tidak begitu banyak untung, sebab harga stok barang juga sudah tinggi. \"Keuntungan didapat saat pembeli membeli beberapa alat tulis\" ungkapnya. Sementara itu, Yuli pedagang lainya mengaku, untuk seragam sekolah ada peningkatan penjualan. Namun itu terjadi tidak lama, hanya kisaran sepekan terakhir. Sebelum itu tidak begitu ramai. \"Semingguan inilah ramainya. Itu untuk semua seragam sekolah, ramai semua,\" kata Yuli. Dalam sehari, lanjut Yuli, bisa laku sekitar 15 seragam sekolah, mulai dari pembelian satuan seperti baju atau rok dan celana saja, sampai sekaligus satu stel. Kemudian juga itu dari berbagai ukuran dari ukuran terkecil untuk anak SD sampai besar ukuran anak SMA. Sedangkan untuk harga bervariasi, namun rata-rata termurah Rp 80.000 sampai Rp 150.000. Lalu dilihat ukuran dan bahan seragam. Jika lebih kecil dan bahannya tidak bagus bisa lebih murah. \"Kalau patokan harga agak sulit sebab saya liat juga bahannya apa dan juga ukurannya,\" terangnya. Sedangkan untuk penjualan tas dan sepatu juga mengalami peningkatan. Itu diakui Ahyat yang dilihat dari penjualan per hari. Jika hari biasa, bisa saja tidak ada pembeli, namun jelang tahun ajaran baru tiap hari pasti ada pembeli. \"Kalau hari biasa agak sulit jual barang, tapi kalau waktu libur mendekati waktu sekolah barulah ramai yang beli,\" ujar Ahyat. Ia mengaku untuk sepatu bervariasi harganya, karena ukuran, merek dan kulitas. Namun jika dirata-rata kisaran Rp 100 ribu. Lebih dari itu ada dan kurang dari itu juga tinggal memilih. Begitu juga dengan tas sekolah. (Uji)

Sumber: