Dipicu Musim Kemarau, Harga Cabai Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kg
WONOSOBO-Pasca Idul Adha 1440 Hijriayah, harga komoditas cabai disejumlah pasar di Kabupaten Tanggamus kembali naik. Khususnya cabai merah yang semakin “pedas”. Sahlan, salah seorang pedagang cabai di Pasar Wonosobo mengatakan, saat ini harga cabai merah Rp 100 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 80 ribu per kilogram. Begitupun dengan harga cabai rawit yang naik jadi Rp 70 ribu per kilogram dari sebelumnya berkisar Rp 50 hingga 60 ribu per kilogram. \"Harga cabai ini naik sejak pekan lalu, sebelum Idul Adha,\" kata Sahlan, Senin (12/8). Menurutnya, kenaikan harga cabai itu disebabkan minimnya pasokan dari petani sedangkan permintaan dari pembeli cukup banyak. Terlebih, jelang Adul Adha kemarin. \"Ya, penyebabnya karena musim kemarau juga, jadi daun cabainya banyak yang rontok dan gak buah, karena hampir sebulan ini nggak turun hujan,\" jelasnya. Ia juga mengaku, beberapa hari lalu jelang Idul Adha Pemerintah Kabupaten Tanggamus juga sudah turun dan survei ke Pasar Wonosobo menanyakan harga cabai ke pedagang. Dengan harapan, pasca disurvei harga cabai bisa kembali turun. Namun nyatanya hingga saat ini harga cabai masih saja tinggi. \"Dari Pemkab Tanggamus juga sudah survei kesini, nanyain harga cabai. Kirain ada solusi dan harga cabai bakal turun beberapa hari setelah di survei. Tapi nggak taunya masih sama aja kaya pekan lalu, masih tinggi,\" ujar Sahlan. Selain di Pasar Wonosobo, di Pasar Kotaagung juga harga cabai merah masih sama yakni Rp 100 ribu per kilogram. \"Iya, disini juga harga cabai merah Rp 100 ribu per kilogram, memang lagi mahal,\" kata Siti, pedagang sayur di Pasar Kotaagung. Ia mengaku, kenaikan harga hanya terjadi pada komoditas cabai saja. Sedangkan untuk harga bahan pangan lainya masih stabil. \"Cuma harga cabai aja yang naik. Kalau yang lain masih stabil, seperti bawang merah masih Rp 25 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 28 ribu perkilogram,\" pungkasnya. (Ark)
Sumber: