Kajari Tanggamus Jadi Irup Peringatan HPN
KOTAAGUNG—Pemerintah Kabupaten Tanggamus menggelar upacara bulanan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Gizi Nasional Tahun 2020, Senin (17/2) di Lapangan pemkab setempat. Bertindak sebagai Inspektur Kepala Kejaksaan Negeri David P.Duarsa.Turut hadir Wakil Bupati Hi.Am. Syafi\'i, Dandim 0424 Letkol Inf. Arman Aris Sallo, perwakilan dari Polres Tanggamus,Ketua Pengadilan Negeri, perwakilan Lapas Kotaagung, Staf Ahli Bupati, Para Asisten, Para OPD terkait,Para Camat se Tanggamus, Ketua TP PKK Tanggamus Hj.Sri Nilawati Syafi\'i, Ketua DWP Nuraini Lubis, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) M.Irwan dan para ketua organisasi pers se Tanggamus, Unsur TNI dan Polri , serta para Pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Dalam Sambutan Bupati yang dibacakan Kajari David P.Duarsa,menyampaikan Hari Pers Nasional (HPN) diperingati setiap tanggal 9 Februari. Hari Pers diselenggarakan untu merayakan hari jadi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang berdiri pada Tanggal 9 Februari 1946. Sejak terbitnya Undang-Undang Pers Nomor 40 tahun 1999, perkembangan dunia pers tumbuh subur. “Pers merupakan pilar bagi semangat demokrasi untuk mewujudkan hak-hak dasar masyarakat dalam rangka mendapatkan informasi yang benar. Keberadaan pers membantu program kerja pemerintah untuk disampaikan kepada masyarakat, baik melalui media cetak, media elektronik maupun media sosial sehingga dapat diterima dengan cepat oleh masyarakat,” ujar David mengutip pidato Bupati Tanggamus. Pemerintah Kabupaten Tanggamus sangat berkepentingan terhadap keberadaan pers sebagai salah satu alat pengendali pelaksanaan program pembangunan di daerah ini. Banyak sekali program utama yang telah diagendakan oleh pemerintah Kabupaten Tanggamus, terutama Program 55 Aksi. Program-program tersebut memerlukan dukungan oleh semua pihak, tidak hanya pemerintah Kabupaten Tanggamus sebagai fasilitator pembangunan, tapi juga dukungan penuh dari para insan Pers. Dalam sebuah konsep pembangunan, media massa itu elemen penting yang tidak boleh ditinggalkan atau diabaikan. Dalam hal ini saya atas naman pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk merangkul media sebagai mitra dalam rangka membangun Tanggamus agar semakin Tangguh,Agamis, Mandiri, Unggul dan Sejahtera.Karena dalam dunia Pers, ada kode etik jurnalistik. Itu harus bisa dijunjung tinggi. “Sajikan berita yang aktual, mendidik dan berimbang,jangan menulis berita hanya sepihak. Dan kami selaku pemerintah siap untuk menerima masukan dan kritikan, yang sifatnya membangun. Semoga kedepan kemitraan pemerintah daerah dengan Insan Pers semakin bagus, dan mari bersama membangun Tanggamus yang kita cintai ini, “ujar David. Selanjutnya, Hari Gizi Nasional jatuh setiap tanggal 28 Februari. Ini merupakan agenda penting bagi pemerintah dalam rangka mensosialisasikan program perbaikan Gizi Nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Gizi demi kelangsungan hidup yang sehat dan berkualitas. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sedang dihadapi Indonesia. Berdasarkan Data Kesehatan, sekitar 150,8 juta atau 22,2% Balita diDunia mengalami Stunting, dan Indonesia merupakan negara ke-5 dengan jumlah balita tertinggi mengalami stunting, dimana 30,8% anak Indonesia mengalami Stunting. Fenomena tersebut dapat menjadi sinyal kuat bahwa ada masalah dalam manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar, sehingga pelayanan yang dibutuhkan untuk mencegah dan menurunkan Prevalensi Stunting belum tersedia dalam skala dan kualitas yang memadai serta tidak sampai secara lengkap pada kelompok sasaran prioritas yaitu Ibu Hamil dan Anak Usia di bawah 2 (Dua) Tahun.Hari Gizi bukan hanya sebuah seremonial belaka, namun harus menjadi momen untuk meneropong kenyataan masalah malnutrisi di lapanganndan melakukan strategi penyelesaian yang terpadu dan menyeluruh di semua area. Karena sampai saat ini masih ada kita dengar beberapa kasus balita penderita gizi buruk di wilayah Indonesia. Bahayanya kasus ini dapat mengakibatkan suramnya masa depan anak-anak bangsa. Kasus gizi buruk ini juga dapat mengakibatkan balita yang menderita, dapat menjadi seseorang yang ber-IQ dibawah rata-rata pada saat dewasa nanti. Melalui kesempatan ini saya mengajak kepada kita semua, agar melalui momentum ini, kita gerakkan perilaku untuk senantiasa mengkonsumsi sayur dan buah, telur maupun ikan sebagai bagian menu harian kita bagi upaya perbaikan gizi. “Mari kita bekerjasama mendukung terwujudnya gizi seimbang menuju bangsa yang sehat,berprestasi sehingga tercipta sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,”tutup kajari.(ral)
Sumber: