Pencarian Marsid Resmi Dihentikan
KELUMBAYAN--Tim SAR gabungan resmi mengakhiri pencarian terhadap Marsid (35) nelayan yang hilang di Perairan Teluk Kiluan, Sabtu lalu (22/2). Pencarian sendiri melibatkan BPBD, Basarnas TNI dan Polri. Menurut Kabid Kedaruratan, BPBD Tanggamus Edi Nugroho pencarian dibentuk terhitung Jumat (28/2) lalu.\"Kami sudah berupaya mencari Marsid sesuai SOP pencarian orang hilang dan hingga hari ketujuh, korban juga belum ditemukan sehingga operasi pencarian kita hentikan, \"ujar Edi Nugroho mewakili Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Ediyan M Thoha, Minggu (1/3). Diungkapkan Edi, bahwa kendala yang dihadapi tim gabungan dalam melakukan pencarian adalah tingginya gelombang.\" Perairan Teluk Kiluan ini berbeda dengan perairan Limau dan Kotaagung, gelombang disini tinggi karena hampir mendekati laut lepas, hampir seluruh penjuru Teluk Kiluan disusuri tapi masih nihil, \"ucap Edi. Atas dihentikannya pencarian ini, Edi mengaku jika pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak keluarga.\" Pihak keluarga sudah diberitahu, dan mereka bisa memakluminya dan menerima, \"ujarnya. Kendati pencarian resmi dihentikan, namun pihak BPBD Tanggamus tetap akan turun kelaut apabila masyarakat menemukan tubuh orang terapung di lautan. \"Jika ada masyarakat yang melihat tubuh terapung maka segera lapor kepada aparat pekon atau Kecamatan, nanti kami akan turun untuk melakukan evakuasi, \"pungkas Edi. Kapolsek Limau AKP Ichwan Hadi mengungkapkan, penghentian pencarian diputuskan pada hasil musyawarah tim SAR gabungan, para tokoh setempat dengan keluarga korban dan keluarga menyepakati bahwa korban dinyatakan hilang. Menurut Ichwan, walaupun pencarian dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup, namun tetap dilakukan pemantauan. \"Sehingga jika terlihat tanda-tanda korban maka operasi SAR akan dibuka kembali,\" ujarnya. Kesempatan itu Kapolsek juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang telah bahu membahu melakukan pencarian. \"Terima kasih kepada seluruh tim dan masyarakat yang telah bersama-sama melakukan pencarian. Semoga kegiatan kita menjadi amal ibadah yang baik,\" tutupnya. Terpisah Danpos SAR Tanggamus, Heri Ansoni mengatakan, dalam pencarian diduga korban tenggelam tersebut pihaknya menerjunkan sejumlah alat bantu berupa rescue carrier, rubber boat + mopel 40 PK, perahu nelayan, perahu karet BPBD, peralatan selam dan peralatan pendukung lainnya. Menurut Heri, titik koordinat dugaannya tenggelam korban berada pada titik 05°47\'1.2\" S , 105°04\'26.30\" E. Atau 30.81nm/radial 123.16° garis lurus dari Pos SAR Tanggamus. \"Dalam pencarian SAR gabungan juga membagi 3 SRU terdiri dari Area 1 (Luas Area 24.8 NM), Area 2 (Luas Area 35.4 NM) dan Area 3 (Luas Area 45.8 NM). Diman 3 area tersebut, terdapat masing-masing 5 koordinat yang telah di jelajahi oleh tim pencari namun belum tampak tanda-tanda keberadaannya,\" kata Heri Amsoni melalui Whatsapp. Sebelumnya diberitakan seorang warga Pekon Kiluan Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus bernama Marsid Bin Rubai (35) dilaporkan tenggelam di laut teluk setempat, Sabtu (22/2/20) pagi. Atas laporan itu, Polsek Limau Polres Tanggamus segera melaksanakan koordinasi bersama Danramil Cukuh Balak, Kakon, Camat, Danramil Cukuh Balak, Danpos AL Kiluan, Basarnas dan UPT Kesehatan serta mengerahkan masyarakat nelayan guna pencarian. Laporan tenggelamnya korban berdasarkan keterangan Rusdi selaku Kadus IV Pekon Kiluan, bahwa korban pergi memancing berangkat pukul 05.00 Wib, namun sekitar pukul 08.00 Wib perahu korban ditemukan oleh saksi sudah tidak berpenumpang. Kala itu, saksi tersebut bernama Radi (29), melihat perahu korban, tetapi orangnya tidak ada, sehinggamenghubungi aparat pekon dan pihak keluarga. Kemudian berdasarkan keterangan dari Kadus Rusdi, bahwa korban menggalami gangguan penyakit epilepsi sehingga dugaan berpotensinya korban tenggelam sangat besar. (ral)
Sumber: