BPNT Berubah Menjadi Program Sembako

BPNT Berubah Menjadi Program Sembako

KOTAAGUNG—Dinas Sosial (Disos) Tanggamus menyatakan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kini diubah jadi Program Sembako. Kepala Disos Tanggamus Zulfadli, mengatakan saat ini di Tanggamus program tersebut sudah mulai terlaksana. Sebab instruksi Kementerian Sosial agar program tersebut langsung dilaksanakan. \"Sekarang ini BPNT sudah diganti dengan Program Sembako, perubahan itu langsung diputuskan pusat dan dilaksanakan termasuk juga untuk di sini,\"ujar Zulfadli belum lama ini. Ia menjelaskan, program baru ini tidak berbeda jauh dengan program sebelumnya. Perbedaannya cuma pada penambahan nilai bantuan yang kini jadi Rp 150 ribu dari Rp 110 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM). \"Bantuan itu harus dibelanjakan empat unsur bahan pangan terdiri karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Kalau dulu hanya karbohidrat dan protein saja, sekarang ada mineral dan vitamin,\"ujarnya. Untuk karbohidrat berupa beras apabila kebiasaan di tempat KPM biasa makan beras. Jika bahan pangan lainnya boleh seperti sagu, ubi jika kesehariannya memakan komoditas itu untuk karbohidrat. \"Bahan karbohidrat bisa apa saja tidak semua beras, karena ini program nasional tidak bisa disamakan satu daerah dengan daerah lainnya. Pastinya untuk beras dijatah 10 kg,\" terangnya. Kemudian untuk protein, berupa telur yang jumlahnya 10 butir. Ini masih sama dengan program BPNT dulu, yakni beras dan telur. Dan melalui Program Sembako, kedua bahan makanan itu ditambah dengan kacang hijau. Jatahnya 0,5 kg setiap bulan. Untuk beras, telur dan kacang hijau tidak bisa dirubah, begitu pun kuotanya, itu tetap. Tambahan lainnya berupa bahan makanan sayur atau buah. Ini bisa berubah tergantung keinginan KPM ingin sayur apa atau buah apa, salah satu saja. Itu juga menyeseuaikan bahan tersebut ada tidak di elektronik warung (e-warung). \"Jadi dana Rp 150 ribu itu wajib dibelanjakan semua itu, tidak boleh cuma salah satu saja. Untuk beras, telur dan kacang hijau, itu wajib. Sisanya baru bebas yang jelas cukup sampai dana Rp 150 ribu,\" terang Zulfadli. Ia mengaku, KPM menerima bantuan Rp 150 ribu tersebut rutin setiap bulan. Diberikan melalui rekening dan pembelanjaannya di e-warung sebagai pihak yang ditujuk. Di Tanggamus jumlah e-warung tetap 153 tempat, belum ada penambahan sebab harus ada persejuan dari bank yang ditunjuk mendukung program ini. E-warung tersebar di 20 kecamatan sebab harus fasilitas seluruh KPM. Menurut Kuswan, seorang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kec. Kota Agung, sebagai pendamping program sembako. Program kini berjalan di tahap pendataan sekaligus penyaluran bantuan. \"Semua pendamping sedang lakukan pendataan, sebab terkait juga dengan graduasi (penerima mengundurkan diri) PKH. Maka semua divalidasi lagi. Tapi bersamaan dengan itu bantuan diberikan bagi penerima yang datanya valid,\" terang Kuswan. (iqb)

Sumber: