Debit Air Tinggi, Perangkap Buaya Batal Dipasang

Debit Air Tinggi, Perangkap Buaya Batal Dipasang

WONOSOBO-Penangkapan buaya muara di Sungai Way Kunyit, Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus batal dilakukan. Hal itu akibat tingginya debit air sungai Way Kunyit. Kepala Pekon Banjarsari Gunarti menuturkan, pada Rabu (1/4) Tim Penanggulangan SKW III Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung - Bengkulu sudah turun ke Banjarsari untuk meletakan perangkap buaya. Namun sayang, saat itu debit air tinggi sehingga pemasangan perangkap buaya batal dilakukan. \"Sudah kesini, tapi perangkapnya dibawa lagi karena masih banjir,\" kata Gunarti, kemarin. Ia mengaku, beberapa hari belakangan ini wilayah Kecamatan Wonosobo memang diguyur hujan sehingga menyebabkan dbeit air sungai tinggi. \"Hujan terus, jadi debit air tinggi, perangkap buaya juga tidak dipasang, karena kalau dipasang takutnya hanyut,\" ungkapnya. Senada diungkapkan, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanggamus Kemas Amin Yusfi, menurut dia, tim juga kesulitan melacak keberadaan buaya yang di prediksi lebih dari satu tersebut. Hal ini karena masih derasnya arus dan tingginya debit air. \"Tim dari BKSDA sudah turun sejak Rabu (1/4) setelah mendapat laporan dari kami, prihal kembalinya warga diserang oleh buaya muara,namun hasil pemantauan yang dilakukan Rabu malam disekitar lokasi tempat warga diserang tim tidak melihat buaya, hal ini karena sungai sedang pasang derasnya arus, sungai, \"kata Kemas mewakili Kepala Dinas LH Gilas B. Kurniawan, Jumat (3/4). Berbeda keterangan dengan Kepala Pekon Banjar Sari, menurut Kemas tim tetap memasang perangkap di sekitar Way Kunyit, Pekon Banjarsari.\" Iya sudah dipasang namun belum berhasil menangkap buaya,\"ujar dia. Masih kata Kemas, bahwa tadinya tim dari BKSDA ingin agar perangkap tetap dipasang, namun karena arus sungai deras sehingga perangkap diangkat dari sungai. Pihak BKSDA juga tidak bisa memantau setiap hari, sehingga meminta partisipasi aktif dari aparat pekon. \"Mereka tadinya tetap mau menaruh perangkap disitu, sampai menunggu debit air sungai turun, namun karena aparatur pekon tidak bersedia menjadi penanggungjawab dan takut tidak bisa menjaga perangkap, maka terpaksa peralatan itu ditarik kembali, \"sebut Kemas. Yang bisa dilakukan saat ini lanjut Kemas adalah terus mengimbau kepada warga untuk sementara waktu tidak beraktivitas di sungai Way Semaka.\" Sementara ini hindari dulu beraktivitas di sungai seperti mandi ataupun cuci baju, sebab buaya yang diprediksi lebih dari satu tersebut masih berada dilokasi tempat warga diserang, \"terangnya. Sebelumnya, Suwarni, warga Pekon Banjarsari diserang buaya saat mencuci di sungai Way Kunyit, Minggu (29/3). Suwarni mengalami luka robek pada bagian tangan akibat digigit buaya. Kemudian esoknya, giliran Mulyani yang diserang buaya saat mencuci di Kali Cawang Pekon Banjarsari. Akibatnya, ia mengalami luka robek bekas gigitan dan cakaran buaya pada bagian kaki.(uji/ral)

Sumber: