1.000 Cup Jamu Untuk Pejuang Kemanusiaan
KOTAAGUNG--Pondok Sehat Lembayung bersama Karang Taruna Betik Jejama SabahLuppak dan Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia (Aspetri) membuat jamu yang diperuntukkan bagi petugas di Posko Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Tanggamus. Peracikan dan penggodokan jamu tradisional tersebut dipusatkan di markas Karang Taruna Betik Jejama, Sabahluppak, Rabu sore (8/4). Pemberian jamu ini bagian dukungan untuk para tenaga medis dan petugas lintas sektor dalam pencegahan virus Corona atau Covid 19. Ketua Karang Taruna Betik Jejama Mahendra Dapta mengatakan, pihaknya menyiapkan 1000 cup jamu yang mana bahan-bahannya merupakan bahan herbal seperti jahe, kunyit,temulawak, serai, kayu manis dan gula aren. \"Kita bagikan besok ke Posko Pantau Covid 19, puskesmas, rumah sakit dan sekreatriat gugus tugas penanganan covid 19. Jamu yang kami bagikan ini gratis. Dilanjutkan Mahendra, selain membagikan jamu, juga dilanjutkan sosialisasi serta edukasi untuk menjaga kesehatan keluarga dengan membudiyakan tanaman Obat Keluarga (Toga). \"Berharap edukasi sampai kepada masyarakat untuk bisa meracik sendiri dengan bahan- bahan rempah yang ada disekitar perkarangan rumah kita juga aktif mengempayekan menjaga kesehatan keluarga untuk mencegah Covid - 19 dan perubahan cuaca semoga ini bermanfaat untuk masyarakat, \"tegasnya. Salah satu inisiator gerakan tersebut,Prima Ningsih sekaligus ketua Aspetri cabang Tanggamus menyampaikan, dari hasil kekayaan alam yang ada di di Kabupaten Tanggamus, sebenarnya masih banyak yang bisa difungsikan sebagai ramuan herbal atau obat tradisional, hanya saja banyak masyarakat yang belum tau fungsi dan kegunaan dan efek sampingnya. “Penyakit itu dari Tuhan dan yang bisa menyembuhkan hanya Tuhan. Kita sebagai manusia hanya bisa berdoa, usaha dan Ikhtiar, masalah takdir kita kembalikan sama Allah,” ujarnya. Apa yang dilakukan oleh Karang Taruna, Pondok Lembayung dan Aspetri ini mendapat apresiasi dari Anggota DPRD Tanggamus Yoyok Sulistyo. Dirinya berharap apa yang telah dilakukan pemuda Sabahluppak dapat menginspirasi gerakan pemuda lain. \"Semoga semangat ini menular kepekon lain. Kolaborasi dalam membuat jamu kekinian ini harus terus digalakkan apalagi kondisi Indonesia sedang dilanda musibah Corona. Semoga dengan gerakan minum jamu ini, masyarakat kita terhindar dari Corona.,\"ujar Yoyok. (ral)
Sumber: