Buruh Tani Diberdayakan Rawat Irigasi

Buruh Tani Diberdayakan Rawat Irigasi

KOTAAGUNG—Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanggamus menyatakan bahwa kabupaten berjuluk Bumi Begawi Jejama mendapat kuota untuk jaringan irigasi seluas 400 hektare (Ha). Adapun sistemnya menerapkan padat karya dengan melibatkan buruh tani lewat Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tani (RJIT). Menurut Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanggamus, Catur Agus Dewanto, kegiatan yang dilaksanakan adalah perbaikan jaringan irigasi. Bentuknya padat karya melihatkan para buruh dan pengharap sawah. \"Program ini dari pusat dan Tanggamus mendapatkan kuota untuk jaringan irigasi seluas 400 hektare (ha) yang tersebar ke seluruh kecamatan,\" ujar Catur baru-baru ini. Ia mengaku, program ini sudah ada dua tahun terakhir. Tujuannya untuk mendukung sarana pertanian dan meningkatkan kesejahteraan buruh tani dan penggarap sawah, sistemnya swakelola. \"Dengan program ini akan menambah penghasilan mereka. Sebab untuk buruh dan penggarap sawah sebab tingkat kesejahteraannya di bawah pemilik sawah,\" terang Catur. Sistemnya adalah mereka sebagai pekerja untuk memperbaiki jaringan irigasi. Kemudian dari kegiatan itu mereka mendapatkan bayaran atas tenaganya sehingga jadi tambahan penghasilan di luar menggarap sawah. Jaringan irigasi yang jadi sasaran adalah tingkat kwartir irigasi, diatasnya jaringan cacing. Jaringan ini menyuplai air ke jaringan-jaringan cacing yang ada di antara petak sawah. Untuk dapatkan program ini, kelompok mengajukan proposal ke pusat. Nanti pusat memberikannya melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Lampung. Lalu dana ditransfer ke kelompok tani. “Dengan pola swakelola maka harapannya kualitas hasil pekerjaan semakin baik. Sebab yang mengerjakan adalah para petani setempat dan manfaatnya juga untuk hasil pertanian mereka,”pungkas Catur.(ral)

Sumber: