Debit Air Masih Tinggi, Dua Alat Berat Terpaksa Menepi
BANDARNEGERISEMUONG--Pengerjaan Tanggul Darurat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus di Sungai Way Semuong sementara dihentikan hal ini lantaran masih tingginya air usai hujan deras kemarin sore yang menyebabkan pemukiman warga didua pekon terendam. Menurut Sekretaris BPBD Tanggamus, NS Maryani sejatinya dua alat berat tengah bekerja sejak Senin 20 April pasca banjir pada Sabtu 18 April lalu. Dua alat berat jenis Eksavator tersebut diturunkan untuk membuat tanggul darurat di Way Semuong tepatnya Pekon Banding. Namun belum selesai pembuatan tanggul darurat, alat berat terpaksa menepi lantaran arua sungai kembali deras. \"Hujan deras didaerah hulu, jadi volume air meningkat, arus deras sehingga alat berat ditarik untuk menepi, \"ujar Maryani mewakili Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Ediyan M Thoha, Sabtu (2/5) melalui sambungan telepon. Masih kata Maryani bahwa, luapan Way Semuong kemarin sore juga menyebabkan sebagian tanggul darurat terkikis.\" Jadi penyebab air meluap ke pemukiman warga bukan dari tanggul darurat yang dibenahi tetapi dari bawah jembatan yang kondisinya dangkal sehingga air berbelok dan tumpah kepemukiman warga, \"sebut Maryani. Maryani juga menyebut bahwa air yang sempat merendam permukiman warga didua pekon saat ini sudah mulai surut.\" Sudah mulai surut dan tidak ada warga yang mengungsi, \"ucapnya. Ditambahkan Kasi Kedaruratan Budi bahwa alat berat kembali akan bekerja membenahi tanggul jika debit air sungai sudah mulai surut.\" Begitu air surut kita bisa langsung bekerja. Patokannya hujan atau tidak dihulu, jika hari ini tidak hujan maka kemungkinan besok air surut dan alat berat sudah bisa bekerja lagi, \"ujar Budi. Kemudian saat disinggung mengenai pendangkalan sungai tepat dibawah jembatan apakah akan dikeruk Budi belum dapat memastikan.\" Kalau itu kita belum tahu, sebab saat ini fokus kami perbaikan tanggul darurat, nggak tahu kalau nanti ada arahan lagi dari pimpinan, \"ujar Budi. (ral)
Sumber: