Irigasi di Semaka Jebol, Ribuan Ha Sawah Tidak Teraliri Air

Irigasi di Semaka Jebol, Ribuan Ha Sawah Tidak Teraliri Air

SEMAKA - Ribuan hektare areal persawahan di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, kekurangan pasokan air. Hal itu buntut dari jebolnya saluran irigasi primer di Pekon Karang. Agung. Anggota DPRD Tanggamus Daerah Pemilihan (Dapil) I Bunyamin mengatakan, saat ini petani di Kecamatan Semaka yang sebelumnya mengandalkan pasokan air dari saluran irigasi di Pekon Karang Agung terpaksa harus menunda masa tanam padi hingga diperbaikinya saluran irigasi tersebut. \"Ribuan hektare sawah dari Tulungasahan sampai Karangrejo sekarang tidak bisa mendapatkan pasokan air, karena saluran irigasi di Karang Agung jebol. Jadi petani juga tidak bisa nyawah. Karena kalau bendungan irigasinya dibuka maka kerusakanya akan semakin parah,\" kata Bunyamin saat melakukan peninjauan saluran irigasi jebol di Pekon Karang Agung bersama Anggota DPRD lainya yakni Baharen dan Azmi, Senin (1/6). Menurutnya, saluran irigasi ini sudah rusak sejak 2019 lalu. Dimana, pada salah satu sisi irigasi kondisinya jebol dengan diameter lubang sekitar 3x4 meter. Masyarakat yang dimotori Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sudah berupaya bergotong royong menutup irigasi yang jebol dengan menggunakan terpal yang ditopang kayu. Namun sayangnya hal itu tidak bertahan lama, irigasi kembali jebol dengan diameter lubang bertambah besar. \"Waktu Sekarang lubangnya tambah besar. Jadi nggak bisa lagi diperbaiki pakai terpal. Kemudian bagian sisi irigasi lainya juga sekarang sudah mulai jebol,\" ujar Bunyamin. Anggota DPRD Tanggamus Fraksi PAN ini menambahkan, irigasi yang mulai jebol ini sudah memakan badan jalan. Jalan tersebut adalah penghubung antara Pekon Karangagung dan Tulungasahan. \"Kalau nggak segera diperbaiki maka jalan lintas pekon ini bisa putus,\" terangnya. Ia mengaku, berdasarkan informasi yang diperoleh dari UPT Pertanian Semaka perbaikan irigasi tersebut sudah dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung. \"Nah, kami berharap agar ada langkah-langkah Pemkab Tanggamus untuk menggugat itu agar perbaikan irigasi ini segera dilakukan, supaya petani bisa kembali nyawah,\" ungkapnya. Sementara itu, Anggota DPRD Tanggamus Fraksi PPP Baharen juga mendesak agar Pemerintah Daerah dapat segera memperbaiki saluran irigasi tersebut. \"Kalau dampak dari jebolnya irigasinya bisa dibilang lebih dari Corona, karena menyangkut hajat orang banyak. Nah, walaupun ini merupakan wewenang Provinsi, tapi ini kebutuhan masyarakat Tanggamus jadi harus ada kepedulian dari pihak Pemerintah Daerah. Toh, kalau memang sudah dianggarkan oleh provinsi tolong digugah supaya dana itu cepat turun. Kalaupun belum di anggarkan tolong Pemerintah Daerah melanjutkan usulan proposal ke Provinsi atau segera melakukan tanggap darurat supaya masyarkat disini tetap bisa nyawah, \" pintanya. Anggota DPRD Tanggamus Fraksi PDIP Azmi juga meminta agar Pemerintah Daerah maupun Provinsi dapat segera memperbaiki kerusakan saluran irigasi tersebut. \"Ya, kami minta juga agar irigasi ini segera diperbaiki. Karena sangat berdampak terhadap perekonomian dan keberlangsungan hidup petani,\" harapnya. \"Dan kalau pemerintah mau diperbaiki, tolong perencanaanya secara matang. Kalau bisa dibuat gorong-gorong. Jadi saluran irigasinya dibawah dan aliran sungainya diatas, seperti bangunan jaman jepang dulu. Karena sekarang ini posisi irigasinya malah diatas dan kalinya dibawah, jadi setiap banjir airnya numbur ke talud irigasi dan menyebabkan irigasi jebol, \" tukasnya. (uji)

Sumber: