Irwandi : Dumptruk Pengangkut Tanah Harus Tertib

Irwandi : Dumptruk Pengangkut Tanah Harus Tertib

KOTAAGUNG—Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Tanggamus Irwandi Suralaga angkat bicara terkait kendaraan pengangkut tanah timbunan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekon Kampung Baru Kecamatan Kotaagung Timur yang dikeluhkan masyarakat pengguna jalan karena menimbulkan polusi debu dan jalanan menjadi licin saat hujan. Agar aktivitas penimbunan tidak mengganggu penguna jalan raya, Irwandi meminta agar dumtruk pegangkut tanah timbunan dapat menjalani sejumlah prosedur untuk mewujudkan lingkungan yang sehat. \"Kendaraan pengantar tanah timbunan harus tertib untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari polusi debu, terlebih lokasinya berada di pinggir jalan lintas,\"katanya. Politisi PKB itu, menyarankan agar semua kendaraan pengangkut tanah timbunan tertib untuk mencuci roda kendaraannya sebelum mengantar kelokasi penimbunan. Ini bertujuan agar tanah yang nempel di roda tidak begitu tebal dan mengotori jalan. \"Begitu pula sebaliknya,roda kendaraan harus dibersihkan lagi sebelum meninggalkan lokasi penimbunan,\"terangnya. Sementara, Camat Kotaagungtimur Firdaus mengatakan sepakat dengan usulan Wakil Ketua I DPRD Tanggamus tersebut agar roda mobil sebelum meninggalkan tempat pengerukan dibersihkan terlebih dahulu, begitu juga setelah mencurahkan tanah timbunan dilakukan hal yang sama. \"Memang seharusnya begitu, jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan akibat dampak pembangunan karena debu bertebaran di jalan. Kesehatan itu mahal,\"ungkapnya, kemarin. Disamping itu terkait masalah surat perizinannya, mantan Camat Gisting mengaku tidak begitu mengetahui apakah SPBU yang masih tahap proses pembangunan itu sudah melengkapi izin atau belum, sebab hingga saat ini pihaknya belum pernah menerima surat tembusan atau tandatangan pembuatan izin.\"Nah, kalau masalah izinnya saya kurang paham. Tapi yang pasti sampai sekarang belum ada pemilik SPBU datang minta tandatangan pembuatan izin,\"jelasnya. Sementara itu ketua pengawas pengerukan perwakilan masyarakat Pekon Kampungbaru Waji mengaku, selama ini pihaknya sudah menjalankan sesuai mekanisme yang ada, yakni menyiram tanah pengerukan yang tercecer dijalan secara aktif, namun diakuinya hal itu tidak begitu efektif mengingat lokasi pengerukan dengan jalan raya berdekatan. Meski begitu upaya penyemprotan air untuk menghilangkan tanah yang menempel di jalan bekas perlintasan mobil terus dilakukan. \"Setiap dumtruk muat tanah untuk penimbunan SPBU, aspal jalan langsung kita siram, sehingga tanah yang menempel dijalan tidak begitu tebal. Selain itu, sebagian dana penimbunan ini juga kami serahkan ke pekon,\"tutupnya. (Zep)

Sumber: