Dinas Pertanian Klaim Hanya 4,3% Lahan Puso

Dinas Pertanian Klaim Hanya 4,3% Lahan Puso

KOTAAGUNG- Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanggamus Catur Agus Dewanto mengatakan ada sekitar 1.501 hektar lahan tanaman padi sawah yang tersebar dibeberapa kecematan terserang Hama Wereng Batang Coklat (WBC). Data ini diketahui setelah dilakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Hama WBC oleh jajaran Dinas Pangan dan Pertanian di seluruh Kecamatan se Kabupaten Tanggamus. Menurut Catur dalam press rilisnya yang dikirimkan ke Redaksi Radar Tanggamus, Kemarin (7/10), berbagai upaya sudah dilakukan dalam membasmi hama dengan nama latin Nilaparvata lugens stal itu, namun karena terbatasnya jumlah bantuan pestisida yang ada, juga terdapat beberapa petani yang telah menggunakan pestisida yang tidak dianjurkan, serta kondisi cuaca yang basah dimusim panas, maka hama WBC ini berkembang dengan cepat, sehingga berakibat gagal panen (puso). \"Kami sudah memberikan bantuan kepada para petani berupa pestisida untuk penyemprotan tanaman yang terkena hama, melalui kelompok tani,\" katanya. Ia melanjutkan, melalui Gerdal dilakukan pengamatan, pendataan dan mengambil langkah pengendalian bersama Kelompok Tani. Dimana dari pengamatan yang dilakukan, diketahui terdapat 1.501 Ha lahan tanaman padi sawah yang terkena hama WBC. Rinciannya terhadap 357 Ha lahan tanaman padi sawah, atau sekitar 34% dari lahan yang terkena hama, atau 4,3% dari luas total tanaman padi pada masa tanam yang sama yakni seluas 8.240 Ha. \"Artinya tidak semua lahan yang terserang hama, hanya beberapa persen saja,\"jelasnya. Catur menjelaskan, bahwa pihaknya telah menerima laporan keberadaan hama WBC ini di Kabupaten Tanggamus, pada pertengahan bulan Juni Tahun 2020. Hama WBC ini bukan hama yang baru, dimana akibat serangan hama ini, tanaman padi akan mengering batangnya dan kemudian mati.\"Iya hama ini merusak tanaman padi, dampaknya hasil panen bisa gagal,\"ungkapnya. Selain itu lanjutnya jika bantuan yang dilakukan dalam membasmi hama tersebut tidak maksimal Catur minta maaf. Bagaimanapun musibah ini menjadi pukulan bagi pihaknya terlebih bagi para petani, apalagi yang memang mengandalkan lahan sawahnya untuk menopang kehidupannya selama ini.\"Kami turut prihatin atas musibah ini,\"pungkasnya. (Zep)

Sumber: