Soal Keracunan di Lamuran, Diskes Kirim Sampel Ke Labkesda
KOTAAGUNG--Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus mengirimkan sampel makanan Penyebab Keracunan Massal di Dusun Lamuran Pekon Teratas Kecamatan Kota Agung Menurut Sekretaris Diskes Tanggamus Taman Prasi, tindak lanjut itu berupa pengambilan sampel makanan yang dimakan oleh para pasien keracunan oleh tim dari puskesmas. \"Sampel makanan yang dimakan mereka sudah diambil dan dikirimkan ke Labolatorium Kesehatan Daerah Provinsi Lampung. Selanjutnya kami tunggu hasilnya uji laboratoriumnya,\" kata Taman Prasi mewakili Kepala Diskes Tanggamus Taufik Hidayat, Kamis (17/12) Ia mengaku, sampai saat ini pihaknya belum bisa menduga apa penyebab keracunan tersebut. Pastinya sebelum keluhan-keluhan timbul mereka makan bersama di rumah salah satu warga. \"Kami tidak bisa pastikan penyebab keracunan sebab patokan kami menunggu hasil labolatorium. Jika dari sana sudah pasti diketahui penyebab keracunan dari apa,\" sebut Taman. Ia mengaku, keracunan bisa terjadi karena adanya zat berbahaya yang masuk ke makanan atau juga karena adanya bakteri dalam makanan tersebut. Selanjunya hasil pemeriksaan oleh tim puskesmas, semua pasien dalam kondisi membaik saat ini. Total semuanya ada 124 orang dengan kondisi keluhan beragam dari yang ringan sampai sedang. \"Untuk kondisi berat tidak ada karena setelah diberi obat di rumah sakit mereka pulang semua, tidak ada yang rawat inap,\" ujar Prasi. Ia mengaku, pihaknya masih terus memantau perkembangan kondisi para pasien dan jika ada keluhan lagi segera ke puskesmas dan minta dirujuk ke rumah sakit. \"Sampai sat ini juga tidak ada pasien yang mengalami keluhan lanjutan, maka kami pantau terus. Kalau masih muncul keluhan segera ke puskesmas,\"pungkas Prasi. Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Dusun Lamuran, Pekon Teratas, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus dilarikan ke RSUD Batin Mangunang Kotaagung lantaran keracunan diduga dari makanan yang disantap dirumah salah satu calon kepala pekon, Rabu (16/12). Penyebab keracunan massal hingga kini belum diketahui secara pasti. \"Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun berdasarkan cerita dari para pasien setelah mereka makan ada gejala mual, muntah, nyeri lambung bahkan ada sebagian yang tidak sadarkan diri,\" kata dr. Yudi Indarto (Dokter UGD di RSUD Batin Mangunang). Menurutnya, jumlah pasien yang diduga keracunan makanan ini berjumlah sekitar 100 orang. Pasien mulai berdatangan ke rumah sakit sekitar Pukul 17.00 wib. \"Sampai Pukul 19.00 Wib, pasien masih berdatangan,\" ujarnya. Adapun langkah yang pihak rumah sakit lakukan yakni untuk pertama kali diberikan obat, kemudian pemasangan infus untuk pasien yang kondisinya sudah lemas, selanjutnya pemasangan oksigen untuk pasien yang tidak sadarkan diri. \"Peristiwa keracunan massal ini sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB),\" ungkapnya. Sementara itu, berdasarkan pengakuan warga setempat yang namanya enggan dikorankan, sebelumnya warga memang sempat makan dirumah salah satu calon kepala pekon. Namun, menurutnya banyak juga warga yang tidak ikut makan tapi ikut mengalami keracunan. \"Iya, pagi tadi ada yang makan di tempat salah satu calon, baru merasakan reaksinya siang, setelah itu tambah parah dan pada sore harinya langsung dibawa ke rumah sakit,\" ungkapnya. Aparat pekon setempat yang enggan identitasnya disebutkan membeberkan bahwa sebelumnya warga memang sempat makan pakai daging sapi dirumah salah satu calon kepala pekon. \"Iya, mungkin keracunan makanan, tapi ada juga masyarakat yang berasumsi jika diguna-guna. Jadi belum pasti, karena banyak versi penyebabnya,\" bebernya. Terpisah, Pj Kepala Pekon Teratas A. Hivzon saat dikonfirmasi di RSUD Batin Mangunang mengaku, baru menngetahui adanya warga yang dilarikan ke RSUD setelah dihubungi Camat Kotaagung Erlan Deni Saputra. \"Ditelpon Pak Camat magrib tadi, suruh ke RSUD Batin Mangunang, tibanya dirumah sakit baru tau kalau warga udah disini,\" bebernya.(uji/ral)
Sumber: