Terpapar COVID-19, Ini Yang Dirasakan Sekda
KOTAAGUNG--Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanggamus Hamid. H Lubis mengingatkan kepada semua masyarakat yang ada di Bumi Begawi Jajama untuk tidak menyepelekan virus Corona (Covid 19). Hal tersebut disampaikannya melalui pesan WhatshApp setelah sebelumnya ia dinyatakan reaktif Covid 19 berdasarkan hasil Rapid Antigen. \"Saudara saudaraku, virus ini bukanlah hal yang dianggap remeh, gejala atau dampak yang dirasakan bisa terus berubah dari waktu kewaktu, seperti fase sebelum ada vaksin dan fase pasca vaksinasi, sama halnya dengan kita yang terus beradaptasi dengan lingkungan,\"katanya. Mantan Kadis Perhubungan ini dalam pesan WhatsApp, melanjutkan agar virus Covid 19 jangan pernah dianggap remeh, sebab setiap pasien belum tentu sama baik penanganan maupun gejala dengan pasien lain. Selain itu, kondisi terganggunya indra perasa juga tidak bisa menjadi patokan. \"Kesehatan saya kurang baik, saya mengalami sesak nafas, badan panas, lemas dan lain-lain. Saya merasa drop dari kesehatan dan psikis, percayalah saudaraku, tidak mudah menjalani ini,\"ungkap sekda Diakui sekda bahwa tidak mudah menjalani kondisi seperti yang ia alami sebab dirinya juga menjalani terapi jantung belum lagi keadaan fisik saat menerima obat-obatan. \"Belum lagi pemikiran lainnya adalah beban terhadap keluarga apakah mereka aman atau tidak. Maka dari itu sudah saatnya kita semua, masyarakat tidak hanya berpikir pencegahan, tapi menyiapkan diri dan keluarga, bila ini terjadi, seperti kita menyiapkan P3K dirumah, jika ada anggota keluarga yang terjangkit, kamar, vitamin, peralatan makan habis buang dan lainnya sudah harus dipersiapkan,\"ujar Lubis sapaan akrab sekda. Kemudian terhadap orang tanpa gejala (OTG) Sekda mengimbau agar tidak mudah percaya, karena bisa saja menularkan virus meski tubuhnya terlihat sehat.\"Saya mohon doanya kepada saudara saudaraku semua dan ingat jangan lengah dengan siapapun juga, karena kalau kita lengah atau menganggap orang tersebut tanpa gelaja nantinya akan mengurangi kewaspadaan kita,\"pungkasnya Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus Bambang Sutejo menjelaskan awalnya Sekda Tanggamus merasakan gejala yang tidak nyaman pada tubuhnya pada Minggu (25/4). Lalu meminta pegawai Diskes Tanggamus untuk memeriksanya. Pemeriksaan pun dilakukan dengan rapid antigen, dengan hasil reaktif. Dan selanjutnya diputuskan untuk jalani isolasi mandiri hingga beberapa waktu kedepan. \"Karena dari rapid antigen sudah reaktif dan bersedia isolasi mandiri maka kemungkinannya terpapar Covid-19. Sebab rapid antigen sudah bisa jadi indikator,\" kata Bambang. Sedangkan untuk kondisi, ia mengaku, Lubis termasuk bergejala ringan hanya berupa ketidaknyamanan dengan kondisi tubuhnya. Dan sampai saat ini masih bisa beraktivitas dalam masa isolasi mandiri. \"Beliau sudah vaksinasi sampai dosis kedua, kemungkinan besar gejala yang ditimbulkan tidak berat,\"ungkap Bambang. Diskes Tanggamus juga sudah melakukan rapid tes antigen pada beberapa orang yang dekat dengan Sekda Tanggamus dan orang yang pernah menemuinya sebelum 25 April. Hasilnya semuanya non reaktif. Dari kondisi tersebut Bambang mengaku, secara epidemiologis tidak diketahui pasti Sekda terpapar Covid-19 dari mana. Sebab hanya dirinya yang terkena, sedangkan orang sekelilingnya dan yang kontak dengannya non reakitif. \"Begitulah Covid-19, kita tidak akan tahu terkena di mana, dari siapa, namun bisa mengenai siapa pun. Maka upaya kewaspadaan yang harus terus di kedepankan,\" terang Bambang. Untuk selanjutnya, sekda akan terus dipantau oleh tim kesehatan, apabila mengalami gejala yang memberat segera dirujuk ke rumah sakit.(zep/ral)
Sumber: