BPBD Normalisasi Sungai Rawan Banjir

BPBD Normalisasi Sungai Rawan Banjir

KOTAAGUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus telah melakukan normalisasi sungai di beberapa titik yang terjadi rawan banjir, seperti di Kecamatan Semaka, Kelumbayan, Cukuh Balak, serta Bulok. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tanggamus, Editan M. Thoha menerangkan normalisasi telah selesai dilakukan, seperti normalisasi sungai di Pekon Kacapura, hal itu dilakukan lantaran menurutnya di wilayah tersebut sering berulang kali terjadi banjir tepatnya di tahun 2020 yang lalu, hingga luapannya merusak pemukiman penduduk, areal pesawahan dan lain sebagainya, sungai Kacapura sendiri merupakan hilir dari beberapa hulu sungai seperti Seluang Pekon Way Kerap, sungai sedayu, sungai way kerap, serta sungai di Pekon Pardawaras. \"Jadi selama normalisasi dilakukan di hulu sungai, penguatan bronjong dan lain sebagainya. Sementara hilirnya tidak dilakukan normalnya maka luapan dari empat sungai tadi tidak tertampung, sehingga kita lakukan susur sungai dan kita lakukan normalisasi di bagian hilirnya, tadinya lebar sungai hanya dua meter sekarang sudah 10 hingga 12 meter lebarnya,\"kata Ediyan M. Thoha Ia menjelaskan, bahwa selain normalisasi dilakukan juga upaya pengerukan sungai yang telah mengalami sedimentasi. Hal itu bukan tanpa alasan selain sungai diperlebar akan tetapi sungai mengalami sedimentasi maka luapan akan tetap terjadi, sehingga menurutnya pihaknya melakukan upaya normalisasi dan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan. \"Insyallah dengan upaya yang telah kita lakukan ini luapan air tidak kembali terjadi, dan kejadian ini terus berulang kali sehingga kita langsung telusuri sungai, mencari apa penyebab pasti hingga terjadi luapan sebegitu parahnya, dan ternyata bagian hilir yang langsung mengarah ke laut perlu di normalisasi termasuk, sungainya kita keruk agar tidak menghambat laju air,\"ujarnya. Selain di Kecamatan Semaka, normalisasi dan pengerukan juga telah dilaksanakan di Kecamatan Cukuh Balak, Kecamatan Kelumbayan, serta Bulok. Hal ini sama persis lanjutnya kejadia luapan air beberapa kali terjadi terparah pada tahun 2018 lalu di Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan hingga menghilangkan jembatan dan merendam ratusan rumah, kejadian luapan air juga terjadi di Pekon Banjarmasin, Bulok dan beberapa pekon di Kecamatan Cukuh Balak. \"Saat ini, normalisasi telah kita lakukan dibeberapa wilayah tersebut, disamping itu kita juga mengimbau kepada masyarakat utamanya yang berada di sekitar sungai yang telah dinormalisasi agar tidak membuang sampah secara sembarangan, lalu melakukan tanam tumbuh disepanjang bantaran sungai, yang justru itu akan mengakibatkan penyempitan sungai,\"ujarnya. Selain daripada itu lanjutnya, yang tak kalah penting guna mengantisipasi agar luapan air tidak terjadi khususnya di Kecamatan Kotaagung. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk rutin melaksanakan gotong royong, drainase maupun gorong-gorong yang rentan terjadi penyumbatan akibat sampah, disamping itu penguatan tentang menjaga kebersihan juga perlu disampaikan kepada masyarakat, sehingga air tidak sampai menggenangi badan jalan. \"Seperti di Kecamatan Kotaagung beberapa hari yang lalu, air meluap hingga ke badan jalan, artinya terjadi penyumbatan akibat sampah, ini tentu perlu upaya dari kita semuanya, pekon, dan juga kecamatan mengajak masyarakat untuk bergotong royong, membersihkan sampah baik di saluran air dan gorong gorong tersebut, jika telah kita lakukan upaya tersebut saya yakin persoalan ini akan dapat teratasi,\"tandasnya. (iqb)

Sumber: