Intensitas Hujan Tinggi, Sekda Imbau Masyarakat Waspada
KOTAAGUNG - Curah hujan di Tanggamus dalam satu pekan ini relatif tinggi, akibat hujan ada beberapa kejadian longsor hingga banjir. Untuk itu Pemkab Tanggamus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada, khususbnya bagi yang tinggal didataran tinggi dan dekat sungai. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanggamus Andi Wijaya, adanya musibah banjir dan longsor disebabkan karena adanya kerusakan alam dimana jumlah pohon tegakan tinggi berkurang yang menyebabkan tanah mudah terkikis sehingga jika hujan deras dalam waktu lama air tidak langsung terserap ketanah melainkan langsung meluncur dengan membawa material ranting pohon dan lumpur. “Material dari atas kebawah itu jumlahnya banyak yang langsung masuk ke gorong-gorong dan drainase, lama-kelamaan, menyebabkan sumbatan, sehingga saat hujan deras terjadilah banjir, jadi untuk mengantisipasi bencana kita harus jaga lingkungan jangan sampai rusak,” kata Andi belum lama ini. Sekda juga mengakui bahwa Tanggamus termasuk daerah di Lampung yang rawan bencana, sehingga Pemkab Tanggamus sudah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Unit Reaksi Cepat (URC). Untuk TRC yang menangani pertama saat terjadi bencana. Didalamnya ada unsur BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan. Lantas pada pasca bencana URC yang unsur di dalamnya melibatkan hampir semua organisasi perangkat daerah (OPD). Tim ini akan mengupayakan langkah penanganan dampak bencana. Seperti pembangunan sarana yang rusak dan penanganan terhadap masyarakat yang terdampak bencana. \"Di luar itu untuk tingkat pekon juga sudah mulai dibentuk relawan bencana yang anggotanya unsur masyarakat. Tugas relawan bencana mulai dari membuat peta potensi rawan bencana sampai berkoordinasi dengan BPBD apabila ada bencana,\" pungkas Andi seraya meminta kepada relawan bencana di tiap pekon mulai bekerja untuk petakan titik rawan bencana dan siapkan langkah antisipasi berikut penangannya Kemudian terkait adanya permintaan masyarakat Gisting mengenai jembatan dan gorong-gorong diruas jalinbar tepatnya di tikungan Sempulur, sekda menyatakan, bahwa pemkab akan melapor ke Balai Pemeliharaan Perawatan Jalan Nasional (P2JN). ”Kapasitas pemkab disini hanya mengusulkan ke P2JN sebab itu wewenang mereka karena jalan nasional. Tapi sejauh ini berdasarkan penilaian saya infrastruktur yang ada sudah menyukupi, hanya saja tidak dibarengi dengan pemeliharaan lingkungan, sehingga saat daerah atas kondisinya rusak di bawahnya pasti ada bencana,\"pungkas Andi.(ral)
Sumber: