Akibat Penyakit Busuk Buah, Penghasilan Petani Kakao Merosot
BANDARNEGERISEMUONG - Penyakit busuk buah kakao, masih menjadi keluhan bagi petani di Kabupaten Tanggamus, Petani di Kecamatan Bandarnegeri Semuong misalnya, mereka masih mengeluhkan penyakit buah tersebut. Sebab, akibat penyakit itu, penghasilan mereka merosot tajam. Petani di kecamatan setempat mengatakan, tanaman kakao milik warga rata-rata diserang penyakit tersebut. Kondisi itu telah berlangsung lama sehingga petani terus merugi, akibat kualitas biji kakao yang dihasilkan rendah. \"Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, sepeti melakukan penunasan cabang, pemupukan, pengurangan pelindung tanaman, namun belum juga berhasil,\" kata Budiman. Penyakit tersebut, lanjut dia, sudah terjadi sejak lama. Namun, sampai saat ini belum juga bisa diatasi. Akibat frustasi, sebagian petani beralih mengusahakan jenis tanaman lain seperti pepaya, pala dan banyak tanaman lainnya. \"Kami berharap Pemkab Tanggamus peduli dengan nasib petani kakao, karena berkebun adalah mata pencarian utama masyarakat di wilayah ini,\" terang Budi. Wardi warga petani lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut Wardi penyakit buah ini sudah terjadi sejak lama namun belum juga bisa diatasi, dan akibatnya penghasilan para petani mengalami penurunan. \"Penurunan produksi kakao ini sudah berlangsung sejak tiga tahun lalu sampai saat ini belum juga teratasi oleh petani,\" terangnya. Ia mengatakan, hama busuk buah kakao ini sulit ditangani oleh petani sejak tiga tahun lalu. Karena itu, petani hanya membiarkannya saja. Sebab, penyemperotan insektisida ternyata tidak membuahkan hasil. \"Ya, sekarang ini kami biarkan saja, selama ini kita sudah berusaha untuk mengatasinya, namun tidak ada hasilnya,\" pungkasnya.(ark)
Sumber: