Dinas LH Gulirkan Pin Hijab
KOTAAGUNG--Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanggamus menggulirkan program Pekon Inspirasi Hijau dan Bersih (Pin Hijab) Menuju Proklim. Ini merupakan inovasi dari DLH agar pekon-pekon di seluruh Tanggamus meraih predikat Pekon Proklim (Program Kampung Iklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) RI. Menurut Kasi Pemeliharaan Lingkungan Hidup, Afifah, ProKlim adalah program skala nasional yang dikelola oleh KemenLHK dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan ditingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah. \"Proklim ini sudah berjalan sejak tahun 2016. Kabupaten Tanggamuas sendiri sudah ada beberapa pekon yang mendapat predikat Pekon Proklim diantaranya tahun 2018 Pekon Gisting Atas meraih Proklim Madya, Gisting Bawah meraih Proklim Utama. Tahun 2020, Pekon Sidokaton, Kecamatan Gisting,Simpang kanan,Tegalbinangun, Wonoharjo Kecamatan Sumberejo meraih Madya dan tahun 2021, Pekon Ngarip Kecamatan Ulubelu meraih Proklim Utama,\"kata Afifah mewakili Kepala DLH Tanggamus, Kemas Amin Yusfi, Senin (13/12). Dijelaskan Afifah, dengan Pin Hijab, maka pekon yang ada di Tanggamus didorong untuk menjadi pekon Proklim. Sebab setiap tahun KemenLHK RI selalu memberikan penilaian terhadap desa/pekon seluruh Indonesia. \"Setiap tahun KemenLHK memberikan penghargaan tersebut. Maka dari itu kami terus dorong dan berikan motivasi kepada pekon untuk bisa menjadi pekon Proklim, minimal setiap kecamatan mengirimkan wakilnya untuk ambil bagian dalam Pekon Proklim,\"terangnya. Afifah melanjutkan, bahwa ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh pekon apabila ingin mendapat predikat Pekon ProKlim, yaitu adaptasi, mitigasi dan kelembagaan di pekon. \"Untuk adaptasi misalnya bagaimana pengendalian kekeringan, banjir dan longsor.Lalu untuk mitigasi pengolahan sampah dan limbah serta pemanfaatan energi baru terbarukan dan kelembagaan harus kuat sekitar 40 persen terdiri dari kelompok tani, pembudidaya, tim penggerak PKK,\"ujarnya. Masih kata Afifah bahwa dengan inovasi Pin Hijab tersebut, Dinas LH Tanggamus meraih penghargaan dari bupati Tanggamus. Penghargaan diserahkan perwakilan Kemendagri saat acara Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) yang berlangsung di Ballroom Hotel Emersia, Bandar Lampung, Jumat (10/12).(ral)
Sumber: