Dinas PUPR Prioritaskan Sejumlah Perbaikan Infrastruktur
KOTAAGUNG - Pemkab Tanggamus melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat tahun ini memprioritaskan beberapa pembangunan infrastruktur fisik yang terdiri dari jalan dan jembatan. Menurut Kepala Dinas PUPR Tanggamus, Riswanda Djunaidi, pembangunan dan perbaikan infrastruktur dalam waktu dekat yakni pembangunan rigid beton ruas jalan Gedung-Kubulangka Kecamatan Cukuhbalak, jalan rigid beton Ngarip-Ulusemuong Kecamatan Ulubelu, perbaikan ruas Karanganyar-Karangrejo dan pembangunan jembatan permanen Pekon Banjarnegara Kecamatan Wonosobo. “Semua item itu merupakan program skala prioritas, ada yang memang mendesak adapula yang sifatnya melanjutkan pekerjaan tahun sebelumnya, misal rigid Ngarip-Ulusemuong dan Gedung-Kubulangka, sementara untuk jembatan permanen itu libih kepada keadaan urgent, sebab kalau tidak ada jembatan bisa mengganggu mobilisasi masyarakat didua kecamatan yakni Wonosobo dan Semaka,” kata Riswanda belum lama ini. Adapun untuk biaya per item kegiatan, diungkapkan Riswanda yakni perbaikan Gedung-Kubulangka yang mencapai Rp4 miliar, rigid Ngarip-Ulusemong Rp 3 miliar dan pembangunan jembatan Banjarnegara sekitar Rp17-Rp18 miliar.” Untuk jembatan memang biayanya mahal, sebab material jembatan menggunakan rangka baja, nilai segitu di-cover dalam satu tahun anggaran,” terang Riswanda. Kemudian saat disinggung mengenai dimulainya pekerjaan, Riswanda menyatakan bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi.” Sekarang semuanya dalam proses tender, mudah-mudahan tidak lama lagi sudah ada pekerjaan yang langsung action,” pungkas Riswanda. Sebelumnya Dinas PUPR Tanggamus memastikan bahwa pembangunan jembatan penghubung antara Pekon Banjarnegara Kecamatan Wonosobo dan Pekon Kanoman Kecamatan Semaka mulai dikerjakan awal tahun ini. Menurut Kepala Bidang Bina Marga, Ishak Basuki, rencana pembangunan jembatan permanent memang sudah direncanakan sejak akhir tahun hal ini lantaran kondisi jembatan gantung yang sudah sangat mengkhawatirkan dimana lantai jembatan dari kayu sebagian besar sudah lapuk dimakan usia, belum lagi tali seling yang berkarat. “Kalau untuk perbaikan memang sudah direncanakan itu janji seorang manusia lho, jadi Insya Allah terwujud tahun ini. Karena menggunakan APBD bukan DAK, maka kita ikuti mekanisme yang ada,perkiraan awal April sudah mulai dikerjakan,” kata Ishak (5/2) lalu. Kemudian mengenai fisik jembatan, Ishak mengatakan ada dua opsi, yang pertama opsi jembatan permanent beton yang bisa dilintasi truk dan opsi kedua adalah jembatan rangka baja. Dari sisi coast, memang jembatan beton lebih murah, hanya saja terkendala mengenai pemasangan tiang pancang. Hal inilah yang kemudian dipilih opsi jembatan rangka baja. “Kalau berbicara efesiensi, memang harusnya jembatan beton, namun terkendala pemasangan tiang pancang, sebab alat untuk membawa tiang pancang semacam perahu karet besar tidak bisa melintasi sungai karena adanya sedimentasi di Way Semaka. Akhirnya kita pilih opsi kedua yakni jembatan rangka baja tanpa ada tiang ditengah, yang kalau dihitung memang lebih mahal sehingga banyak menyedot dana,” ujar Ishak. Adapun anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan jembatan permanen tersebut berkisar Rp 15 Miliar lebih.”Panjangnya sekitar 70 meter, nantinya mobil truk bisa melintas,” kata Ishak. Ishak menambahkan selain jembatan Banjarnegoro-Kanoman, ditahun ini, Dinas PUPR akan membangun jembatan di Pekon Sampang Turus, Kecamatan Wonosobo, dengan panjang sekitar 10 meter dan dilakukan secara bertahap.(ral)
Sumber: