Bupati Janji Upayakan Pembangunan BTS
KOTAAGUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus tengah mengupayakan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) atau tower seluler di Kecamatan Pematangsawa, Cukuh Balak, dan Kelumbayan, tiga kecamatan itu memang sampai saat ini masih terdapat pekon yang tidak bisa dijangkau sinyal telekomunikasi alias blank spot. Upaya untuk membangun tower seluler tersebut ditempuh dengan mengusulkan bantuan ke perusahaan telekomunikasi melalui program corporate social responsibility (CSR) dan juga pemerintah pusat yang dalam hal ini Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) \"Kalau kita bangun menggunakan dana APBD Tanggamus sepertinya tidak mungkin, karena masih banyak pembangunan yang masih kita programkan dan masuk prioritas,\"kata Pj Bupati Tanggamus Zainal Abidin seusai menghadiri rapat paripurna istimewa dalam rangka HUT Ke 21 Tanggamus, Selasa (20/3). Menurut Zainal, untuk pembangunan BTS atau penguatan jaringan akan dilakukan secara bertahap, mengingat di Tanggamus banyak membutuhkan BTS. Selain itu, pihak perusahaan juga mempunyai itung-itungan sendiri masalah untung ruginya.\"Kita jangan dulu berbicara diwilayah dalam, sedangkan di pusat kota saja jaringan belum normal,\" ungkapnya. Meski begitu pihaknya akan berusaha agar semua wilayah Tanggamus terjangkau jaringan seluler. Mengingat keberadaan tower seluler ini sangat penting. \"Yang pasti saat ini kita sedang berusaha. Dan kami harapkan pengertian masyarakat yang belum menikmati jaringan seluler,\" ujar Zainal. Ia melanjutkan, jika nantinya bertambahnya menara telekomunikasi atau tower BTS tentunya akan menghasilkan jangkauan komunikasi semakin meluas di daerah itu.\"Saat ini didaerah Pematangsawa, Cukuh Balak dan Kelumbayan masih mengalami gangguan jaringan komunikasi karena letak geografisnya yang berbukit-bukit. Bahkan tidak ada signal,\" jelas Pj bupati. Di sisi lain, Zainal menyebutkan kebutuhan masyarakat saat ini guna mendapatkan akses informasi yang cepat dan akurat melalui internet maupun telepon seluler sudah sangat besar. Sementara yang diwilayah itu masih kesulitan berkomunikasi menggunakan telpon.\"Segala informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat hanya melalui telepon pintar, sedangkan di daerah itu signal tidak ada,\" ujar pria yang masih menjabat sebagai Kepala Biro Ekbang Setdaprov Lampung itu Ia menjelaskan jika pembangunan menara telekomunikasi ini langsung diajukan ke pihak Telkom tentu memerlukan banyak pertimbangan baik secara keuntungan, jumlah penduduk, dan letak wilayah.\"Satu tower itu biayanya mencapai miliaran, itu belum termasuk pemasangan alat jaringannya dan sewa lahan. Jadi jika pemerintah pusat dapat membantu pembangunan menara tentu hal ini akan mempermudah pihak Telkom dalam mewujudkan harapan masyarakat,\" pungkas Zainal.(zep)
Sumber: