Bantuan Untuk Zainani Baru dari Rekan dan Tetangga

Bantuan Untuk Zainani Baru dari Rekan dan Tetangga

KOTAAGUNG - Bantuan untuk Zainani terus mengalir. Setelah sebelumnya berasal dari tetangganya, kali ini bantuan dana datang dari Elfinna Tryasti Nurul, rekan kerjanya di Papua Barat. Bantuan dana yang dititipkan melalui Humas Polres Tanggamus, sebesar Rp 1 Juta itu dikhususkan untuk biaya pendidikan tiga anak Zainani. Saat ini pihak keluarga sudah menerima bantuan tersebut. Menurut Elfinna, dana yang diberikan ke keluarga Zainani adalah sebagian, selebihnya dana masih disimpan untuk perawatan Zainani di RSUD Selebi Solu, Sorong, Papua Barat. \"Dana untuk perawatan sementara diperkirakan cukup, jadi sebagian dikasih untuk anak-anaknya juga, sebab mereka juga butuh untuk sekolah,\" kata Elfinna, kemarin. Sedangkan untuk kondisi Zainani sendiri, Elfinna mengaku, saat ini masih naik turun. Kondisi terakhir dia sudah sadar dan bisa tersenyum namun belum bisa bicara. \"Kondisi terakhir sudah sadar, tapi belum bisa bicara,\" ujar Elfinna. Zainani adalah warga Pekon Balak, Kecamatan Wonosobo yang akan bekerja di Sorong, Papua Barat. Tidak lama sampai di sana langsung sakit dan kondisinya terus menurun. Lantas Elfinna sebagai manager tempat kerja memutuskannya untuk merawat dan menanggung biaya perawatan secara pribadi, sebab Zainani belum pernah bekerja di tempat tersebut. Sementara itu, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tanggamus mengaku dana untuk bantuan sosial pada tahun ini masih tersedia Rp 90 juta. Menurut Kepala BPKAD Hilman Yoscar, jumlah itu diperuntukkan bagi kebutuhan mendadak. Sedangkan anggaran bansos lainnya Rp 100 juta sudah digunakan untuk hibah ke organisasi-organisasi. \"Untuk dapatkan bansos tujuan perorangan yang harus aktif aparat pekon setempat. Kakon harus buat surat permohonan ke bupati, lalu bupati baru keluarkan perintah bayar ke PPKAD,\" ujar Hilman. Ia menjelaskan, perlunya surat dari kepala pekon karena kedudukannya sebagai pihak yang resmi, dan bisa dimintai pertanggungjawaban. Ini antisipasi adanya penerima bansos fiktif. Sedangkan terkait masalah yang dialami Zainani, Hilman mengaku bantuan hanya bisa diarahkan ke keluarga, bukan ke pengobatan Zainani, sebab bisa diupayakan dari BPJS. Menurutnya, posisi Zainani tulang punggung keluarga yang menghidupi ibunya Salha, dan tiga anak Zainani. Sehingga saat Zainani sakit keluarga tersebut tidak ada pemasukan. Hilman juga minta pihak Pemprov Lampung terlibat, sebab masalah ini termasuk lintas provinsi antara Lampung dan Papua Barat. Terlebih, tim di tingkat provinsi lebih komplit. Untuk diketahui, Zainani merupakan warga Pekon Balak, Kecamatan Wonosobo yang mengalami sakit parah saat akan bekerja di Sorong, Papua Barat. Saat ini dia dirawat di RSUD Selebesolu, Sorong dengan tanggungan biaya dari teman-teman kerjanya.(uji)

Sumber: