Warga Kaget Harga Pertalite Naik Lagi

Warga Kaget Harga Pertalite Naik Lagi

KOTAAGUNG— Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang terkesan diam-diam membuat kaget banyak pengguna kendaraan bermotor. Bagaimana tidak, jika sebelumnya harga BBM pengganti premium ini Rp 7.800 per liter, kini naik menjadi Rp 8.000. Artinya, dari harga itu ada kenaikan Rp 200 per liter. Kenaikan BBM nonsubsidi ini banyak dikeluhkan para pengguna kendaraan roda dua maupun empat. Seperti yang diungkapkan Indah warga Kotaagung,wanita berjilbab menilai kenaikan terkesan diam-diam karena tidak ada sosialisasi sebelumnya. Padahal menaikan harga tanpa diinformasikan sebelumnya. “Mestinya ada sosialisasi. Ini malah tidak. Sudah naik duluan baru diberi tahu. Kalau ada informasi dari pemerintah sebelumnya kan lebih enak, jadi warga bisa menerima hal tersebut. Kalau seperti ini kesannya tidak  ada keterbukaan,” ujarnya kepada Radar Tanggamus, kemarin. Ibu tiga anak ini mengatakan, dampak dari kenaikan harga BBM dikhawatirkan bisa memicu kenaikan harga lain seperti sembilan bahan pokok (Sembako). Karena sejak tidak ada premium, sekarang masyarakat bawah menggunakan pertalite, selain mudah didapat juga harganya masih terjangkau. Beda halnya dengan premium yang mana barangya sulit didapat. “Takutnya sembako ikut naik. Apalagi sebentar lagi sudah mau puasa dan jelang lebaran, apa-apa serba naik. Sebaiknya pemerintah cepat bertindak dalam mengatasi masalah ini,” ujar Indah. Warga Kelurahan Kuripan ini berharap, agar kenaikan serupa tidak membebani masyarakat ke depan. Jika memang naik seharusnya diinformasikan terlebih dahulu agar memberikan kesempatan kepada masyarakat menyampaikan respon. Tidak seperti ini yang mana diam-diam tiba-tiba sudah di naikan, seolah-olah masyarakat merasa selalu ditindas melalui harga Sembako dan BBM.\"Coba kita perhatikan kalau sudah BBM naik pasti semua ikut naik, baik sembako, listrik, air bersih. Bahkan ongkos angkutan umum juga ikut naik,\"ujarnya. Kenaikan harga BBM ini juga sempat dikeluhkan pengecer pertalite di  Kecamatan Talangpadang, Yantok. Ia mengaku sempat kaget mendengar harga pertalite sudah naik. Padahal, saat beli ke SPBU masih harga lama. Sampai stok habis, dia belum berencana menaikkan harga jual ke konsumen. Namun informasi naiknya harga pertalite ini dari kawannya yang sama-sama penjual BBM pertamini digital.”Saya tahu dari teman saya. Saya juga kaget kok tiba-tiba harganya naik lagi,” ungkapnya. Sementara itu seorang petugas SPBU Kotaagung yang berhasil dikonfirmasi Radar Tanggamus mengakui jika harga pertalite naik Rp 200 per liter dari harga sebelumnya. Meski demikian, sampai sekarang belum ada protes langsung dari warga mengenai kenaikan ini. Proses penjualan masih stabil tidak ada kenaikan maupun penurunan. “Kalau untuk naiknya kenapa saya tidak bisa menjawab, bukan kapasitas saya,” ujar pria yang enggan menyebutkan namanya itu.(zep)

Sumber: