Tak ada Populasi, Tanggamus Aman dari Virus Jembrana
KOTAAGUNG - Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Tanggamus menyatakan jika Kabupaten Tanggamus aman dari Virus Jembrana yang menyerang sapi Bali yang merupakan Sapi ras asli Indonesia. Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Ari Priyanto mewakili Kepala Disnakbun Tanggamus, Shofwan mengatakan bahwa di Tanggamus populasi Sapi Bali sangat sedikit sekali, kalaupun ada hanya satu dua ekor. \"Populasi Sapi Bali di Tanggamus ini hampir tidak ada, sebab peternak disini (Tanggamus, red) lebih tertarik beternak sapi ras peranakan ongole (PO), Brahman dan Limosin. Dan sejauh ini kita juga belum menerima laporan adanya sapi yang terserang Virus Jembarana, \"kata Ari, Senin (2/4). Kendati, tidak ada populasi sapi Bali di Tanggamus, namun, disnakbun tetap melakukan antisipasi dengan cara melakukan pengawasan ketat di pos Lalulintas hewan ternak yang ada di Kecamatan Semaka dan Pugung. \"Setiap kendaraan yang membawa hewan ternak, diperiksa, dicek dokumennya, kalau membawa sapi bali kita tanya dulu tujuannya kemana, kalau mau masuk Tanggamus, tidak kita izinkan sampai persoalan Virus Jembrana ini klir, \"ujar Ari. Dijelaskan Ari penyakit Jembrana disebabkan oleh virus dan hanya menyerang sapi Bali. Sapi yang terserang berumur lebih dari 1 tahun dan yang terbanyak berumur 4-6 tahun adalah : \"Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit jembrana adalah demam (suhu badan sapi tinggi, berkisar antara 39° C-41,5° C), pembengkakan hebat kelenjar limfe, erosi (luka-luka) pada selaput lendir mulut, diare yang sering bercampur darah dan sapi berkeringat darah, \"terangnya. Sebagai langkah antisipasi, Ari menyerukan peternak untuk rutin membersihkan kandang dan pemberian vaksin. \"Perantara virus ini adalah serangga penghisap darah seperti nyamuk dan lalat tapis, untuk itu kebersihan kandang harus selalu terjaga dan untuk vaksin Jembrana sendiri memang khusus, disini tidak ada sebab tidak termasuk daerah dengan populasi sapi Bali, jadi misalkan ada masyarakat yang memiliki sapi Bali sebaiknya dibawa ke daerah Tulangbawang dan Mesuji, disana banyak vaksinya sebab ada populasi sapi Bali,\" pungkasnya. Untuk diketahui, puluhan sapi mati mendadak di Kabupaten Tulangbawang dan Mesuji terhitung pertengahan Maret ini. Penyebab kematian sapi tersebut karena serangan Virus Jembrana yang memang menyerang sapi Bali. (ral)
Sumber: