Mengulas Konflik Gajah Dan Manusia. Di Kabupaten Tanggamus Lampung

 Mengulas Konflik Gajah Dan Manusia. Di Kabupaten Tanggamus Lampung

Konflik gajah dengan manusia kembali terjadi di Tanggamus. Perlu penanganan serius guna mengatasi hal ini agar tidak kembali terjadi. foto medialampung.disway--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Konflik Gajah dengan manusia terus terulang, dan terjadi di Kabupaten Tanggamus Lampung. Tercatat konflik serupa pernah terjadi di tahun 2017 dan 2018 silam atau sekitar 5 tahun yang lalu. 

Perlu langkah serius dan bukan hanya isapan jempol semata agar konflik ini tidak lagi terjadi di kemudian hari.

Mengulas konflik gajah dengan manusia di tahun 2017 lalu. 

Saat itu kawanan gajah yang berjumlah 12 ekor membuat warga di Pekon Sri Katon, dan Pekon Karang Agung Kecamatan Semaka, ketar ketir.

Pasalnya kawanan gajah saat itu, berhasil masuk tidak hanya ke perkebunan atau sawah warga saja.

Akan tetapi sudah mendekati pemukiman penduduk.

Setiap malam warga menghalau kawanan gajah dengan petasan agar tidak mendekati pemukiman.

Para petugas terdiri dari BKSDA, WWF, WCS, satgas dari beberapa pekon, BPBD, dan Kecamatan hingga kabupaten dilibatkan

Bahkan tidak hanya itu, Gubernur, Bupati hingga anggota DPR RI sekalipun ikut ambil bagian mencari solusi persoalan itu.

Namun tetap saja, konflik gajah saat itu tak kunjung usai. 

Lebih dari tiga bulan mamalia darat terbesar ini hilir mudik di kawasan TNBBS dekat pemukiman warga.

Kebiasaan gajah juga sudah mulai dideteksi oleh petugas dan warga. Yakni beraktifitas di sore hingga malam hari. 

Sebaliknya jika siang hari kawanan gajah ini tidak akan menampakan dirinya.

Dan akhirnya, persoalan serupa kembali terjadi. Kawanan gajah yang diduga kuat masih erat kaitannya dengan kawanan gajah di tahun 2017 itu.

Sumber: