Sejarah Singkat Kecamatan Gisting

Sejarah Singkat Kecamatan Gisting

Rest Area Gisting atau Taman MK Prayitno menjadi ikon Kecamatan Gisting. Foto Rio Aldipo--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Sejarah Kecamatan Gisting bagian pertama,Gisting, nama yag hampir tidak ada duanya di Indonesia. Kalaupun ada, hampir bisa dipastikan merupakan kopian dari Gisting yang ada di Kabupaten Tanggamus.

Misalnya Pekon Gisting di Kecamatan Bengkunat Pesisir Barat, apabila dilacak sebagian besar penduduknya berasal dari Gisting Kabupaten Tanggamus. 

Nama Gisting juga menandakan jejak penjajah Belanda di Kaki Gunung Tanggamus.

BACA JUGA:Daftar Nama Pekon/Desa di Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus

Gisting yang dimaksud disini adalah nama Kecamatan di Kabupaten Tanggamus. Terletak di Kaki Gunung Tanggamus, berjarak 10 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Tanggamus, Pekon Kampung Baru Kecamatan Kota Agung Timur.

Salah satu dari 20 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanggamus.Berdiri pada 13 Juli 2005 berdasarkan Perda No 5. Kabupaten Tanggamus.

Gisting di masa penjajahan Belanda pada tahun 1920 an, resesi melanda dunia, yang dalam istilah Belanda disebut Malaise. 

Salah satu perusahaan kereta api milik Belanda di Lampung, melakukan pengurangan pegawai, mempensiunkan dini pegawainya. Sebagian pegawai Zuid Sumatra Spoorswegen (ZSS-Perusahaan Kereta Api Sumatra) dengan dukungan Indo Europa Vereneging (Perkumpulan Indo Eropa) mengajukan permohonan kepada Volksaad (DPR masa itu) untuk diberikan lahan.

BACA JUGA:Berikut Ini Persiapan Jika Hendak Mendaki Gunung Tanggamus, Nomor 5 Jangan Abaikan

Lahan itu berada di lereng Gunung Tanggamus, onderdistrik Kota Agung. Sebanyak 46 persil diberikan kepada mereka, dan dibuka menjadi perkebunan teh, kopi, dan sayuran. Wilayah inilah kemudian berkembang menjadi Desa Gisting di masa kemerdekaan dan sekarang menjadi Kecamatan Gisting.

Ketertarikan mereka kepada wilayah ini, daerahnya subur, sejuk, karena terletak di lereng gunung dan memiliki beberapa sumber mata air. Pembukaan daerah Gisting ini, tercatat sebagai kolonisasi pertama yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda untuk keturunan Eropa. 

Masing-masing pegawai yang dipensiunkan dini tersebut mendapat satu bidang tanah (satu persil) yang dikerjakan dengan bantuan tenaga yang didatangkan dari Jawa.

BACA JUGA:150 Warga Gistingbawah Terima Sertifikat Tanah

Maka sampai sekarang ada beberapa blok yang dinamakan dengan nama pemiliknya, seperti Blok Way Grimm, Blok Maeyer (lidah orang Gisting menyebutnya Blok Meyer), Landbow (sekarang menjadi Pekon Lambaw).

Sumber: