Hadapi Musim Kemarau Panjang, Ini Siasat Gubernur Lampung

Hadapi Musim Kemarau Panjang, Ini Siasat Gubernur Lampung

Petani sedang memilah bulir padi dengan jerami supaya tidak ada bulir padi yang terbuang. Foto Hanibal--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Musim kemarau di Provinsi Lampung diperkirakan oleh Badan Meterologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi cukup lama,hal ini merupakan dampak dari Elnino.

Musim kemarau yang diperkirakan lama itu tentu membuat para petani gusar.Karena tanpa air  yang cukup kondisi pertanian lahan sawah akan segera mengering yang berakibat gagalnya panen.

Provinsi Lampung sendiri merupakan provinsi penyangga yang  masuk ke dalam enam  provinsi utama penopang pangan nasional.

BACA JUGA:Ratusan Hektar Sawah Petani Kekeringan. Mereka Butuh Ini

Enam propinsi  diantaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan diaharapkan mampu menyuplai kebutuhan beras bagi provinsi lainnya.

Produksi padi Provinsi Lampung Tahun 2022 berdasarkan data SIScrop mencapai 3,2 juta ton dari target 2,8 juta ton.

Sedangkan untuk  Tahun 2023 produksi padi di Provinsi Lampung ditargetkan minimal 3 juta ton. Sehingga Lampung diharapkan bisa memberikan kontribusi untuk kebutuhan nasional sebanyak 700 ribu ton.

BACA JUGA:Tanaman Petani Karang Berak Dirusak Hama Babi Dan Monyet

Untuk mencapai target tersebut, dengan potensi lahan sawah Provinsi Lampung seluas 361.699 hektar, capaian luas tanam padi periode Oktober 2022 Juni 2023 sudah mencapai 503.171 hahektar.

Meningkat 7.973 Hektar dibandingkan periode yang sama pada Tahun 2022 yaitu sebesar 495.198 hektar artinya Provinsi Lampung mempunyai overstock beras yang menunjukan tren yang baik sehingga dapat menyuplai kebutuhan beras bagi provinsi lainya di Indonesia.  

Untuk situasi yang berbeda  dan dalam rangka menghadapi iklim ekstrem kekeringan Tahun 2023, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi  dalam sambutan yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kusnardi di Nuwo Balak Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah mengungkapkan bahwa Provinsi Lampung akan melaksanakan tanam padi seluas 100.000 hektar periode Juli – September 2023 yang telah disepakati bersama dengan seluruh Dinas Pertanian kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

Guna menghadapi kondisi iklim ekstrem kekeringan itu, Gubernur dalam kesempatan yang sama  turut mengajak seluruh Bupati dan Walikota beserta jajarannya untuk segera melakukan percepatan tanam dan melakukan antisipasi kekeringan.

"Saya harap, dengan diselenggarakannya Rapat Koordinasi ini dapat memotivasi seluruh masyarakat dan jajaran pertanian untuk lebih terpacu dalam melakukan aktivitas meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani pertanian," kata Gubernur.

Selain itu, sebagai antisipasi dalam menghadapi iklim El Nino, Gubernur Lampung menjelaskan berbagai upaya yang akan dilakukan, antara lain :

Sumber: