Ratusan Hektar Sawah Kekeringan, Petani di BNS Meradang

Ratusan Hektar Sawah Kekeringan, Petani di BNS Meradang

Petani di Kecamatan Bandar Negeri Semuong menunjukan areal persawahan yang kekeringan dan tak bisa ditanami padi karena tak dapat pasokan air akibat irigasi tertutup material banjir. Foto Uji Mashudi--

RADARTANGGAMUS.DISWAY.ID - Ratusan Hektar areal persawahan di Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS), Kabupaten Tanggamus, Lampung, mengalami kekeringan.

Pasalnya, saluran irigasi premier yang ada di Pekon Gunungdoh Kecamatan Bandar Negeri Semuong tidak bisa teraliri air karena tertutup material banjir.

Akibatnya, petani di empat pekon yakni Pekon Gunungdoh, Banding, Rajabasa dan Sanggi Unggak tidak bisa menggarap sawahnya. 

Ironisnya, hal itu sudah dialami petani sejak empat tahun terakhir.

"Sudah empat tahun kami nggak bisa nyawah, karena sawahnya kering akibat aliran irigasi tertimbun material banjir," kata Hi. Jalaluddin, Tokoh Masyarakat yang juga petani di Pekon Rajabasa.

BACA JUGA:Ratusan Hektar Sawah Petani Kekeringan. Mereka Butuh Ini

Kondisi itu membuat perekonomian masyarakat petani menurun. 

Apalagi hasil pertanian adalah sumber penghasilan pokok bagi masyarakat di Kecamatan Bandar Negeri Semuong. 

Material banjir yang menutupi saluran irigasi premier di Pekon Gunungdoh posisinya lebih tinggi dari pada sungai. 

Akibatnya, air dari sungai tidak bisa masuk ke saluran irigasi.

Petani di empat pekon tersebut sudah berupaya dengan cara bergotong royong secara manual menggunakan peralatan seadanya.

BACA JUGA:Petani Minta Diperhatikan. Ini Harapan Mereka

Namun sayangnya, material banjir berupa lumpur dan krokos yang menutupi saluran irigasi itu cukup tebal, sehingga tidak bisa dikeruk secara manual, harus menggunakan alat berat.

"Harus dikeruk pakai ekskavator. Selain itu, perlu juga dibangun bronjong sedikit supaya aliran air ke irigasi lebih lancar," ujar Hi. Jalaluddin.

Sumber: