PRINGSEWU - Masyarakat Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu dilatih pengelolaan sampah. Sebagai pemateri adalah pembina Bank Sampah Jejama Secancanan Pringsewu Barat, Homsi Wastobir, ST. Pelatihan pengelolaan sampah berlangsung di balai pekon setempat, Senin (1/5) kemarin. Dihadapan peserta pelatihan, Homsi Wastobir mengatakan, pemahaman masyarakat Indonesia akan pentingnya pemanfaatan sampah masih perlu ditingkatkan. Benda habis pakai (sampah) barang rusak dibuang begitu saja. Tidak sedikit masyarakat Indonesia membuang sampahnya ke sungai dan jalanan. \"Kebanyakan dari kita belum sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Dengan adanya pengambilan sampah-sampah dari rumah ke rumah dan kemudian dibawa ke tempat pembuangan sampah apakah para petugas akan menumpuk sampah atau mengolahnya kembali??,\" pungkasnya. Dia menilai, sampah banyak mengundang pandangan sebagai hal tidak baik dan tidak sehat serta menimbulkan banyak penyakit sehingga kerap menimbulkan masalah. Saat ini baru 42% dari seluruh sampah yang dibuang dikelola dengan baik dan sisanya masih tidak dikelola dengan baik. Penyelesaian masalah sampah ini tidak bisa hanya sekedar mengandalkan petugas kebersihan saja namun juga masyarakat turut serta dalam pembenahan sampah. \"Dengan prinsip 3-R (reuse, reduce, recycle) ini dapat digunakan sebagai sarana pemanfaatan sampah daur ulang salah satunya adalah penerapan Bank Sampah,\" ujarnya. Sistem Bank Sampah ini mengelola sampah dengan menabung sampah yang dapat didaur ulang atau dapat digunakan kembali sebagai barang yang memiliki nilai jual. Sehingga sampah di tempat pembuangan akhir bisa berkurang. \"Bank sampah merupakan suatu system pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi dari menabung sampah,\" katanya. Semua sampah yang disetorkan ke bank sampah sudah harus dipilah sesuai dengan pengelompokan jenis sampah. Semua kegiatan dalam sistem bank sampah dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat. Homsi mengatakan, sampah rumah tangga dibagi menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah non organik sampah non organik adalah sampah yang berasal dari bahan hasil olahan manusia. Sedangkan sampah organik berasal dari makhluk hidup dan dapat terurai kembali. \"Bank sampah disini berguna sebagai pengumpul sampah non organik yang nantinya dijual ke pengepul. Sistem pemanfaatan sampah dengan bank sampah memberikan keuntungan kepada semua pihak. Lingkungan menjadi bersih dan memiliki sifat ekonomis,\" katanya. Terkait pendirian dan pengembangan sistem bank sampah terbagi atas beberapa tahapan. Pertama, sosialisasi awal, pelatihan teknis, pembentukan pengurus bank sampah terdiri atas manager, sekretaris, bendahara, divisi penimbangan, divisi ini pemilihan dan divisi kreasi dan pelaksanaan bank sampah.(arf)
Masyarakat Diajarkan Memanfaatkan Sampah
Rabu 02-05-2018,08:15 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :