RADARTANGGAMUS.CO.ID--Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS-WSS) Lampung menilai bahwa banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung karena sungai tidak bisa lagi menampung banyaknya debit air.
Hal itu diungkapkan Kepala BPDAS-WSS, Idi Bantara, menurut Idi Bantara, dengan daya tampung sungai yang sedikit, membuat suatu wilayah berisiko terkena musibah banjir.
"Jika curah hujan di atas 50mm, kota Bandar Lampung sudah pasti akan banjir.Masalahnya adalah pada daya tampung sungai dalam kota atau istilah teknisnya masalah struktur/sipil teknis,"kata Idi Bantara.
Dikatakan Idi Bantara, bahwa untuk memperlebar dan memperdalam sungai, bukan kewenangan BPDAS-WSS melainkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maupun Kementerian PUPR.
BACA JUGA:Walikota Bandar Lampung Tinjau Korban Banjir dan Tanggul Jebol di Perumahan Glora Persada
"Sesuai tugas kami yaitu menanami di wilayah hutan melalui rehabilitasi. Untuk Bandar Lampung karena tidak ada hutannya sehingga tidak ada kegiatan,"ujar Idi Bantara.
Diakui Idi Bantara bahwa pihaknya juga kerap memberikan saran dan masukan kepada pemerintah daerah.
"Paling kami bantu analisa risiko bencana dan sudah sering kami hadir rapat,salah satunya risiko banjir untuk Kota Bandar Lampung sudah sering kami sampaikan,"pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya,banjir melanda sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung, pada Sabtu 24 Februari 2024 setelah diguyur hujan deras selama kurang lebih 3 jam. Hujan deras ini mengakibatkan banjir di beberapa wilayah, salah satunya di Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, dimana tanggul Way Kandis Jebol dan mengakibatkan rumah kost-kostan di Perum Gelora Persada roboh.
Banjir di Rajabasa kali ini cukup parah, dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Banjir ini merendam ratusan rumah warga dan menyebabkan beberapa warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Menurut keterangan warga, banjir di Rajabasa sudah sering terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, kapasitas drainase yang tidak memadai, pendangkalan sungai,sampah yang menumpuk di sungai dan pohon-pohon yang ditebangi.
Warga berharap pemerintah dapat segera mengatasi permasalahan banjir di Rajabasa. Berikut beberapa upaya yang diharapkan warga.(*)