PRINGSEWU,RADARTANGGAMUS.DISWAY.ID - Untuk kedua kalinya, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pringsewu melalui Dinas Pertanian Berkerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Pringsewu Jaya Sejahtera melaksanakan Panen Padi Sehat Non Residu Kimia Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (Teknologi BBM) yang bertempat di Gapoktan Agung Makmur Pekon Margodadi Kecamatan Ambarawa, Jumat (19/4).
Panen Padi Sehat Non Residu Kimia Teknologi BBM yang kedua kali di kabupaten Pringsewu secara simbolis dilakukan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Pringsewu, Drs. Masykur MM mewakili Penjabat Bupati Pringsewu, Marindo Kurniawan. Selain itu juga hadir Kadin Pringsewu, Dody dan Direktur BUMD PT. Pringsewu Jaya Sejahtera, Fikri dan Camat Ambarawa serta kepala pekon Margodadi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. Masykur, M.M., mengatakan panen padi dengan Teknologi BBM yang merupakan lahan padi dengan pola tanam Jajar Wayang dimana jarak nya rapat, yaitu 10cm x 28cm, dan Padi yang dihasilkan adalah padi organik, dengan usia panen untuk Varietas Benih IR32 ini lebih cepat yaitu 98 HST (Hari Setelah Tanam), lebih cepat dari Benih Varietas IR32 yang - normalnya usia panen adalah 105HST - 110 HST.
"Dan untuk kondisi tanaman padi yang ditanam , memperoleh Nutrisi cukup baik, batang padi lebih ' kokoh. Bahkan sampai saat dipanen masih tumbuh terus anakan susulan yang juga muncul malay dan berisi bulir padi. Dengan demikian, dapat dipastikan penerapan Teknologi BBM pada tanaman padi meningkatkan produktifitas padi yang tentunya bisa menambah pendapatan petani pun akan meningkat, "kata dia.
Dijelaskan Masykur, Adapun Kelebihan Teknologi BBM melalui produk Konsorsium Mikroba Padat (KMP) dan Konsorsium Mikroba Cair (KMC) yakni Mampu memperbaiki dan memulihkan lahan pertanian yang kritis dan tandus. Kemudian juga mampu menggantikan Pupuk Kimia yang harganya mahal dan langka.
"Selain itu juga menerapkan pertanian sirkular berkelanjutan dan ramah lingkungan, meningkatkan mutu dan produktifitas tanaman pangan bebas residu kimia. Bahan baku komponen berlimpah, murah dan tidak perlu import. Penerapannya sangat mudah dan Sederhana dapat di produksi di mana saja di seluruh Indonesia dan mempercepat hari panen, "ujarnya.
Diakui Masykur, Meskipun masih belum banyak petani dan gapoktan yang menggunakan metode ini di kabupaten Pringsewu.
"Saya berharap dengan melihat hasil yang diperoleh hari ini, akan banyak yang mulai beralih dan menerapkan pola budidaya padi ini. Kedepannya, saya akan mengupayakan melalui Dinas Pertanian dan Perangkat Daerah terkait serta para stakeholder untuk menciptakan dan menjalankan berbagai Program Pertanian yang bertujuan untuk Peningkatan kesejahteraan petani, melalui Pengawalan dan Pendampingan terpadu bagi para petani. Saya mengajak semua pihak terkait bersama-sama mencarikan ide, gagasan dan inovasi untuk mengatasi berbagai kendala yang masih dihadapi para petani di Kabupaten Pringsewu agar kesejahteraan petani dapat meningkat dan kebutuhan pangan dapat tercukupi, "harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pringsewu, Siti Litawati S.P mengatakan untuk mendukung program tanaman Padi Sehat Non Residu Kimia Teknologi BBM di kabupaten Pringsewu ditargetkan di masing-masing kecamatan bisa membuat demplon lahan sawah sekitar 5 sampai 10 hektar.