Sejak tahun 2008, Mas Agus, begitu biasa ia disapa juga mengelola rumah baca dan perpustakaan desa.
"Terkait usulan Festival Literasi, akan diupayakan menjadi agenda tahunan Pemkab Tanggamus, karena Festival Literasi akan menggerakkan banyak sumberdaya, yang tentunya juga akan menghidupkan ekonomi,"kata Agus.
Mas Agus juga menyambut baik usulan-usukan FTBM, dan akan mengupayakan bisa terlaksana dengan kolaborasi dan kerjasama dengan lembaga lain.
Wiwi Dianawati pengelola, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Thursina, di hadapan Agus Suranto menyampaikan pengalamannya bekerja sama dengan LSM YIARI.
Kerjasama yang dilakukan buka hanya terbatas pada literasi baca tulis, tetapi juga literasi finansial dan lainnya. Salah satu contohnya pembuatan gula aren dengan penampilan khusus, serta pengelolaan gaman wisata uang ada si hutan kawasan.
Zulkarnain, pengelola TBM Al Falah Pugung, yang juga salah satu pengelola TBM penerima program pemerintah pusat, menyampaikan bahwa Tanggamus memiliki pelatih bersertifikasi untuk literasi digital, terutama internet sehat.
Merangkum semua penyampaian tersebut, Mas Agus menyampaikan akan memilah dan memilih program yang bisa dikerjakan. Untuk jangka pendek, misal program yang bisa dilakukan di 100 hari kerja, jangka menengah dan tahunan.