Sempat Viral di Medsos, Dugaan Perundungan Pelajar di Tanggamus Berakhir Damai

Kamis 20-11-2025,13:51 WIB
Reporter : Hanibal Batman
Editor : Hanibal Batman

Untuk mencegah kejadian serupa, UPTD P2TP2A juga mendorong seluruh sekolah, agar meningkatkan edukasi mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya terkait bullying atau perundungan.

"Kami mengingatkan, betapa pentingnya pengetahuan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan sekolah, terutama bullying atau perudungan," tandasnya.

Video dugaan perundungan tersebut telah menyebar luas, tampak dalam video seorang ibu mendatangi rumah yang diduga rumah siswi pelaku perundungan.

Hal itu dilakukannya, karena ibu korban diketahui bernama Evi Erlina, tersebut tidak terima anaknya berinisial SV di bully oleh pelajar tersebut. 

Terdengar jelas dalam video ibu tersebut mengatakan bahwa, pelajar belakangan diketahui berinisial DV, tersebut mengancam akan menginjak leher anaknya.

Mendapat tudingan tersebut, DV berdalih bukan dirinya yang melakukan perundungan bully tersebut, bahkan ia mempersilakan ibu tersebut masuk dan duduk di dalam rumah.

Untuk menjelaskan hal yang sebenarnya. Namun ibu tersebut tetap bersikukuh, bahwa pelajar tersebut pelakunya, bahkan ia telah memiliki bukti 

DV berdalih, bukan dia yang melakukan pembullyan tersebut, meski begitu wanita yang datang dari Jawa menjelaskan bahwa sudah mempunyai bukti bahwa pelaku pembullyan adalah siswi tersebut.

Peristiwa itu, bermula saat diduga pelaku dengan nada emosi mengirimkan pesan suara kepada korban, pesan suara tersebut kemudian diteruskan korban kepada ibunya.

Tidak terima atas ancaman tersebut, sang ibu korban yang tengah berada di Pulau Jawa kemudian pulang ke kampung halamanya di Pekon Taman Sari.

"Tidak perlu penjelasan, saya tidak terima anak saya digitu gituin, dia anak yatim mau kamu injek injek lehernya, aku besarin dia dari kecil, saya tidak bisa guru sendiri, orang tua sendiri, saya tidak terima anak saya digituin, saya tidak mau dengar kata kata kamu,"kata Ibu korban dalam video tersebut.

Setelah video menyebar, Evi bersama SV mendatangi sekolah MTS Al-Khairiyah untuk mengklarifikasi.

Pihak sekolah memanggil para siswi terkait dan sempat berupaya menyelesaikan persoalan secara internal sebelum akhirnya diteruskan ke pihak kepolisian.

Kategori :