Jelang Ramadhan, Harga Bawang Merah dan Bawang Putih Merangkak Naik

Jumat 26-04-2019,15:59 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KOTAAGUNG--Tim monitoring Pemkab Tanggamus kembali melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok. Kali ini tiga pasar yang disambangi yakni Pasar Pangul, Pasar Wonosobo dan Pasar Kotaagung, Jumat (26/4). Tim yang turun terdiri dari Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Tanggamus Isnawati , Kepala Dinas Perikanan Edi Narimo, tim dari Dinas Kesehatan (Diskes) dan Balai POM Lampung. Tim pertama kali menyambangi Pasar Pangkul, dilanjutkan Pasar Wonosobo dan Kotaagung. Sejumlah bahan pokok didata baik harga dan ketersediaan. Ikan segar juga tidak luput dari pemeriksaan begitu juga dengan produk makanan dalam kemasan. \"Sidak menjelang Ramadhan untuk memastikan kesiapan bahan pokok makanan dipasar cukup atau kekurangan stok dan kita juga tidak ingin beredar makanan yang tidak layak konsumsi atau sudah kedaluarsa,\"kata Isnawati. Dilanjutkan Isnawati, pantauan harga ini menindaklanjuti rapat tim pengendali harga sembako. Dalam hal ini pembahasan tentang naiknya harga bahan pokok. Berdasar pantauan harga di Pasar Pangkul untuk bawang merah 1 kg mulai dari Rp 38.000 - 40.000, bawang putih Rp 48.000/Kg. Beras kelas satu Rp 9. 500, Kelas II Rp 9000/kg, Minyak Goreng kemasan Rp24.000, minyak goreng curah Rp10.000, daging ayam 1 ekor Rp 42.000 dan telor 1 kg Rp 24.000. Untuk di Pasar Wonosobo Harga beras Kelas I Rp9.500-10.000/kg, Gula Pasir 1 kg Rp 13.000, minyak goreng kemasan Rp25.000, minyak goreng curah Rp10.000, telur ayam 1 kg Rp 23.000, bawang merah 1 kg Rp40.000, bawang putih 48.000. Lalu di Pasar Kota Agung beras Kelas I Rp10.000, Kelas II Rp 9.000, Gula Pasir 1 kg Rp 13.000, bawang merah 1 kg 40.000-45.000, bawang putih 1 kg 45.000. \"Sementara ini hasil pantauan harga yang tinggi bawang putih dan bawang merah rata-rata 45.000 per kg. Kenaikan bawang mencapai 50 persen, sedangkan untuk harga lainnya masih termasuk normal,\" ujar Isnawati. Ia mengakui memang harga bawang merah dan putih sudah tinggi saat ini. Hal itu disebabkan harga dari distributor sudah tinggi sehingga ketika sampai di pasaran makin tinggi. Maka kenaikan ini lebih disebabkan harga dasar. Isnawati mengaku, sementara ini pemkab belum mengambil langkah, namun solusinya hanya operasi pasar. Dan untuk itu pemkab belum memastikan baik secara kegiatan atau pun waktunya. \"Untuk operasi pasar kami belum bisa pastikan nanti dirapatkan dahulu, untuk waktunya juga belum ditentukan,\" kata Isnawati. Sementara Yandri Zani Staf Inspeksi Balai POM menyatakan berdasarkan hasil monitoring tidak ditemukan bahan kimia berbahaya pada produk makanan maupun minuman kemasan. \"Hasilnya negatif, semua produk sudah memiliki izin edar dari BPPOM. Begitu juga bahan mengandung boraks dan formalin tidak ditemukan,\" kata dia. (ral)

Tags :
Kategori :

Terkait