DBD Renggut Satu Nyawa Warga !

Selasa 21-01-2020,19:42 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PRINGSEWU - Wabah deman berdarah dengue (DBD) mulai marak di Kabupaten Pringsewu. Bahkan, penaki ini telah merengut satu nyawa warga daerah setempat. Setidaknya 7 warga di RW 01, Pekon Wonodadi Utara, Kecamatan Gadingrejo terkena DBD. Dari 7 warga yang terkena 1 orang meninggal dunia yakni Iyan Setiawan (23).   Hal tersebut diungkapkan Penjabat Kepala Pekon Wonodadi Utara, Susilo yang mengatakan ada 7 warga di RW 1 Pekon Wonodadi Utara yang terkena DBD.  \"Semua ada 7 orang yang kena DBD laporan dari Ibu Bidan. Dari 7 orang itu  1 orang yang meninggal dunia saya juga kemarin ikut melayat,\" ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya,  Senin (20/1/20).  Menurut dia,  bahwa untuk mengantisipasi wabah DBD masyarakat sudah bergotong-royong membersihkan lingkungan.  \"Bahkan sudah difoging juga,\" kata Susilo.  Hal yang sama juga terjadi di Pekon Podosari, Kecamatan Pringsewu berjumlah 7 warga terkena DBD tersebar di dusun 2 dan 3. \"Yang kena DBD 1 rumah ada yang 2 orang.  Total jumlah  sekira 7 orang itu juga beda RT,\" ujar Penjabat Kepala Pekon Podosari,  Rohim.  Sementara itu,  Anggota DPRD Pringsewu,  Aris Wahyudi menanggapi wabah DBD di Kabupaten Pringsewu untuk melakukan suatu tindakan pencegahan seperti foging dan menggalakan gotong-royong di masing-masing lingkungan sekitarnya.   \"Saya mengimbau kepada masyarakat dan aparat pekon untuk kembali mengalakan gotong-royong menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.  Karena,  Sama-sama kita tahu di musim hujan seperti ini wabah DBD berkembang,\" ucapnya.  Terpisah Kepala Dinkes Pringsewu,  Purhadi mengatakan bahwa yang terkena DBD di Kabupaten Pringsewu selama awal tahun 2020 berjumlah 18 kasus.   \"18 kasus itu tersebar di Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, Ambarawa  Pagelaran,  dan kemarin terbanyak di kecamatan Adiluwih. Dan 1 orang yang meninggal dunia kena DBD,\" kata dia.  Menurut Purhadi,  bahwa untuk mengantisipasi wabah DBD tidak bisa dilakukan sendiri harus melibatkan seluruh masyarakat.   \"Kita tetap antisipasi karena sudah ada yang meninggal dunia.  Tetapi nyamuk itu tidak bisa dicegah kita sendiri.  Kalau tidak melibatkan seluruh unsur lapisan masyarakat untuk gotong royong membersihkan lingkungan.  Bahkan, kita sudah sosialisasi imbauan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus melalui edaran bupati,\" pungkasnya.  (Mul) 

Tags :
Kategori :

Terkait