LIMAU-Ruas Jalan Pekon Pariaman dan Pekon Ampai Kecamatan Limau yang sempat tertutup material longsor sejak Senin malam kini sudah berangsur normal. Kendaraan sudah dapat melintas namun tetap harus ekstra hati-hati mengingat meterial lumpur yang membuat licin permukaan jalan. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, Edi Nugroho, longsor terjadi saat hujan deras yang mengguyur wilayah Limau sejak Senin sore hingga malam. Selain longsor, ada beberapa titik di wilayah Limau dan Cukuhbalak yang terendam banjir akibat luapan sungai. \"Untuk banjir di Limau, pekon Badak, Pekon Banjar Agung dan Pekon Tegineneng, banjir tersebut hanya selewatan dengan ketinggian rata-rata 1 hingga 1,5 meter, begitu debit air sungai berkurang banjir pun sudah surut\",ujar Edi mewakili Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Ediyan M Thoha, Selasa sore (31/3). Untuk penanganan longsor lanjut Edi, BPBD menerjunkan alat berat jenis eksavator, dari Jam 10 pagi tadi sudah meluncur. Pembersihan material melibatkan TNI/Polri, masyarakat, Tagana dan BPBD. Sekarang sudah bisa dilalui ruas jalan yang tertutup longsor, walaupun belum sepenuhnya klir, kita targetkan besok sudah beres, \"sebut Edi. Kemudian saat disinggung mengenai kerugian materil akibat bencana banjir dan longsor tersebut, Edi mengaku belum mengetahuinya.\" Untuk kerugian materik belum diketahui, kita belum terima laporan, \"pungkas Edi. Sementara, Camat Limau Munzir mengatakan, banjir akibat air sungai Way Limau meluap. Sebab sejak Senin siang sampai malam hujan yang turun sangat lebat akhirnya air sungai meluap. \"Tiga pekon yang terdampak yaitu pekon Badak, Pekon Banjar Agung, Pekon Tegineneng. Namun untuk data berapa rumah yang terdampak masih melakukan pendataan,\" ujarnya. Meski begitu namun diyakini puluhan rumah yang ada di tiga pekon tersebut terdampak. Beruntung airnya pun langsung surut, semula 1,5 meter lalu surut kurang dari satu meter dan akhirnya seluruhnya surut. Sedangkan untuk longsor terjadi di dua titik yakni di Pekon Ampai dan Pariaman. Hal itu karena badan jalan bersebelahan dengan tebing-tebing. Lantas material longsor menutupi badan jalan. Dari kedua lokasi itu badan jalan yang tertutup panjangnya sekitar 25 meter, dan tinggi material sekitar 80 cm. Sedangkan mobil pikap yang angkut lemari dan pada Senin malam terjebak sudah bisa dievakuasi. Akibat longsor yang menutup badan jalan ini, memang arus kendaraan dari Kecamatan Limau menuju Kec. Bulok tersendat. Hal itu karena material masih tutupi badan jalan dan jalanan juga licin. \"Puluhan warga membersihkan matrial tanah yang menutup badan jalan dengan alat seadanya dan alat berat ekskavator dari BPBD Tanggamus,\" terang Munjir. Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Limau untuk tetap waspada ketika hujan kembali mengguyur. Sebab dikhawatirkan ada banjir susulan. Terpisah, Adi Candra, warga setempat, berharap agar setelah kejadiannya ini ada normalisasi di sungai Way Limau. Sebab banjir yang terjadi karena kondisi sungai yang sudah tidak bisa menampung air dalam jumlah banyak. \"Kepada pemerintah agar dapat melakukan normalisasi sungai Way Limau karena dengan kejadian ini sangat khawatir adanya banjir suaulan,\" ujarnya. (ral)
Pasca Longsor, Ruas Pariaman Limau Berangsur Normal
Rabu 01-04-2020,09:04 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :