PRINGSEWU - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Telaga Gupit terus berbenah untuk memanjakan para pengunjung. Tempat wisata dengan telaga sepanjang sekitar 1,5 km dan lebar hingga 300 meter itu, kini memiliki berbagai fasilitas penunjang kepariwisataan. Ketua Pokdarwis Telaga Gupit Sugiono mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menarik minat wisatawan dengan melakukan pembenahan. Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, baik sebagai tukang parkir, kebersihan, keamanan dan warung kuliner. \"Saat ini di Telaga Gupit telah memiliki speed boat 2, perahu kecil 2, perahu karet 4, bebek onthel 3, tempat selfie, ayunan, karaoke serta kolam renang anak yang sudah 95 persen. Itu merupakan bukti keseriusan kami dalam mengelolanya. Sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, saat ini tercatat ada 20 warung kuliner yang semuanya warga setempat,\" ujarnya, Rabu (7/3) kemarin. Sugiono melanjutkan, Telaga Gupit terletak sekitar lima km dari pusat Kecamatan Gadingrejo ke arah utara. Pengunjung yang berasal dari arah Bandarlampung, ketika sampai Terminal Gadingrejo langsung ke kanan atau utara lewat Jalan Pekon Tegalsari. Sedang yang dari Kecamatan Pringsewu, menuju Pasar Gadingrejo lalu ke kiri arah utara. \"Kawasan wisata ini memiliki areal seluas 13 hektare ini, menawarkan sejuknya panorama alam. Dengan telaga yang tampak seperti danau luas dengan kedalaman sekitar lima sampai tujuh meter. Dikelilingi perbukitan dan hijaunya pepohonan yang menyejukan serta memanjakan sepanjang mata memandang,\" katanya. Disamping sebagai tempat wisata alam, Telaga Gupit juga digunakan oleh masyarakat setempat untuk budidaya ikan. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (pokdakan) Banyu Perkoso Pekon Tegalsari yang membudidayakan ikan air tawar, lele dan emas. Dengan memanfaatkan Telaga Gupit, mereka mendirikan petak-petak kolam ikan air tawar untuk budidaya lele dan emas. \"Kelompok kami ini baru berdiri pada tahun 2009 lalu. Dengan anggota 11 orang dan tujuannya mengajak warga agar mau budidaya ikan tawar dan memanfaatkan lahan telaga Gupit,\" ucap Hendro Saputro selaku Sekretaris Pokdakan Ikan Banyu Perkoso. Hendro Saputro mengaku berkat pemanfaatan telaga Gupit sebagai tempat budidaya lele, ternyata mampu meningkatkan kesejahteraan para petani ikan itu sendiri. \"Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, kesejahteraan masyarakat meningkat,\" pungkasnya. Dia menilai budidaya ikan lele dan emas akan mendapat manfaat lebih jika dilakukan secara intensif. Namun, diakuinya dalam berusaha selalu ada saja kendala yang dihadapi, seperti kesulitan modal dan musim. \"Kadang ada anggota yang kesulitan modal untuk beli pakan sehingga utang dulu ke kios dan dibayar saat panen. Kemudian saat bulan Agustus - September debit telaga Gupit mengalami penurunan, sehingga pada bulan tersebut kami libur tidak membudidaya dulu,\" pungkasnya. Dia melanjutkan, sudah mendapatkan perhatian dari Pemkab Pringsewu berupa pemberian bantuan bibit dan keramba tancap. \"Belum lama ini kami mendapatkan bantuan benih ikan mas sebanyak 55 kg dan keramba tancap dari Dinas Perikanan Pringsewu,\" paparnya. Kepala Pekon Tegalsari Suharto mengatakan keberadaan kelompok budidaya ikan lele dan emas mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. \"Kami berharap usaha ini bisa membawa pengaruh baik untuk warga. Khususnya meningkatkan ekonomi warga,\" harapnya.(arf)
Tarik Minat Wisatawan ke Telaga Gupit
Kamis 08-03-2018,10:30 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :