Giring Gajah Liar, Libatkan Gajah Patroli dan 12 Pawang

Senin 20-11-2017,09:38 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SEMAKA—Tim penanggulangan konflik satwa, yang terdiri dari, World Wide Fun for Nature (WWF), Wildlife Conservation Society (WCS), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung-Bengkulu dan  Taman Nasional Way Kambas (TNWK), terus mematangkan konsep penggiringan gajah liar kedalam kawasan hutan lindung di Kecamatan Semaka. Project Leader  WWF, Job Charles mengatakan, selain melibatkan WWF, WCS, BKSDA   TNWK, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan juga Pemkab Tanggamus, penggiringan gajah liar juga  melibatkan mahout (pawang) gajah dari Pemerihan, yang akan ikut bergabung untuk menghalau kawanan gajah liar hingga masuk kembali ke TNBBS. Sebelum penggiringan, terus Job, lebih dahulu melakukan pemetaan keberadaan gajah, serta medan yang dilalui, lalu kemudian survey lokasi. \"Kapan penggiringan itu tergantung dari pawangnya, jumlah tim yang terlibat penggiringan nanti sekitar 12 orang, empat pawang dari TNWK, lima pembantu pawang dan empat pawang dari pemerihan, empat gajah patroli ini sudah cukup untuk menghalau gajah liar,\"katanya, Minggu (19/11). Ia menambahkan, empat gajah patroli yang diturunkan saat ini, dari segi mental kuat dibandingkan dengan gajah liar, selain daripada itu musim penghujan seperti saat ini juga memberikan dampak positif untuk melakukan penggiringan, dimana pakan gajah serta kebutuhan air di wilayah TNBBS akan tersedia, hal itu berbeda jika dibandingkan empat bulan terakhir yakni musim kemarau, dan itu sangat berpengaruh sehingga gajah liar turun hingga ke area perkebunan warga. \"Karena 50 hingga 80 persen, gajah beraktifitas untuk mencari pakan dan minum, dan itu sangat sulit dilakukan gajah pada saat musim kemarau, sehingga turun ke area perkebunan warga, terlebih pakan yang ditemuinya memang favoritnya, ini yang menyebabkan sangat sulit untuk kembali, inipun mempengaruhi perilaku gajah liar ketika kita giring tanpa menggunakan gajah patroli, mereka cenderung agresif,\"ungkap Job. Diketahui, Gajah empat gajah terlatih dari TNWK, tiba di Pekon Sidomulyo, Kecamatan Semaka, Sabtu (18/11) sekitar pukul 17.00  WIB, gajah patroli tersebut akan ditugaskan untuk menghalau kawanan gajah liar yang selama ini meresahkan masyarakat. Diharapkan empat gajah patroli tersebut dapat menekan gajah liar lebih jauh lagi masuk kedalam TNBBS. Gajah Patroli diangkut, dari TNWK sekitar pukul 09.00 WIB dengan menggunakan dua mobil truk besar, masing-masing bernopol BE 9787 BE, dan BE 9419 BS, lalu kemudian gajah patroli yang terdiri dari tiga jantan dan satu betina tersebut diturunkan di lapangan SDN 2 Sidomulyo, Kedatangan gajah patroli tersebut menjadi tontonan, warga yang di dominasi ibu-ibu dan anak-anak, kendati diguyur hujan tak mengendurkan semangat mereka untuk melihat dari dekat binatang berbelalai tersebut. Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Setkab Tanggamus, FB Karjiono berharap, secepatnya, kawanan gajah liar tersebut dapat digiring jauh sehinggga tidak mengganggu aktifitas warga, yang mana menurutnya selama empat bulan masyarakat was-was karena keberadaam gajah tersebut. \"Kita harapkan, tidak ada konflik satwa dengan manusia lagi, dan mudah-mudahan dalam waktu yang singkat kawanan gajah liar tersebut dapat digiring dan tidak kembali lagi,\"tandasnya. (iqb) 

Tags :
Kategori :

Terkait