TANGGAMUS--Hujan yang menguyur Kabupaten Tanggamus beberapa hari ini membuat panik warga terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai. Selain itu, ketakutan bakal terjadi tanah longsor pun dirasakan. Sejumlah titik pemukiman yang berpotensi mengalami banjir dan tanah longsor antara lain Pekon Sri Kuncoro, Kecamatan Semaka, karena tiap kali hujan deras, mereka harus meninggalkan rumah. Selain Sri Kuncoro, tempat lainnya seperti di Sungai Way Belu dan Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kotaagung yang dibayangi hal yang sama. Sayangnya, belum ada sikap apapun dari pemerintah daerah (pemda) menyikapi hal itu. Warga Pekon Sri Kuncoro, Unti mengatakan mereka hanya pasrah dengan keadaan yang terjadi. Pasalnya, warga tidak bias berbuat banyak, karena posisi sungai sudah mengalami pendangkalan dan butuh pengerukan. Namun hingga saat ini tak kunjung di keruk, sehingga setiap hujan turun, maka volume air Semaka tinggi dan tumpah ke pemukiman warga.”Kami hanya bisa pasrah, karena setiap musin penghujan masyarakat disini harus berlarian ke luar rumah menyelamatkan diri karena banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi,” ungkapnya. Dikatakan, hal ini telah disampaikan ke Pemda Tanggamus. Sayangnya, belum ada aksi nyata mengikapi kondisi itu. Dinilainya, sikap Pemkab yang terkesan berdiam diri ini dinilainya sebagai upaya lepas tanggung jawab.” Meski kerap diusulkan namun belum kunjung di tangani. Malah yang di tangani daerah yang tidak rentan dengan bencana,” jelasnya. Hal sama diungkapkan warga Pekon Belu Sunandar. Berharap agar pemda dapat menginventaris semua kawasan yang berpotensi rawan bencana. Bila data kawasan potensi rawan, otomatis ada tindakan menanganan.\"Misalnya dalam bentuk penyuluhan atau pemberian pemahaman kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana itu kurang dilakukan oleh pemda. Harusnya dilakukan agar ada langkah antisipasi,\" terangnya. (Zep)
Setiap Hujan, Warga Di Bantaran Sungai Was-was
Kamis 10-02-2022,09:42 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :