"Angka prevalensi stunting Provinsi Lampung saat ini menduduki 5 besar terendah yaitu 18,5 persen di bawah rata-rata nasional sebesar 24,5 persen.Namun angka prevalensi stunting Tanggamus masih tinggi sebesar 25 persen. Ini harus menjadi perhatian kita,"kata Dewi Handajani.
Bupati juga mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan rakor dan rembuk stunting. Ia berharap melalui kegiatan rakor tercipta komitmen dari seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama-sama.
"Diharapkan semua pihak bekerja agar untuk menurunkan angka stunting, agar kedepannya mampu menghantarkan masa depan anak-anak Tanggamus menjadi lebih baik, lebih sehat, cerdas dan lebih kuat,"kata pungkas bupati.
Sementara Kadis PP Dalduk dan KB, Hardasyah mengatakan, penurunan angka stunting di Kabupaten Tanggamus ini berada di prevalansi 20,4 persen diharapakan di tahun 2023 ini hasil survei SSGI bisa turun minimal 17 persen.
"Target terakhir tahun 2024 sesuai dengan target Presiden RI Joko Widodo, Kabupaten Tanggamus harus mencapai 14 persen kebawah,"ujarnya
Sementara Ketua Panitia Heni Desmiati, menjelaskan, tujuan dari kegiatan rakor dan rembuk stunting tingkat Kabupaten Tanggamus tahun 2023 sebagai salah satu rangkaian siklus perencanaan pembangunan adanya komitmen Pemkab Tanggamus dan komitmen publik dalam pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Tanggamus.