Suku Polahi sama seperti Anak Suku Dalam. Hidupnya berpindah pindah.
Masyarakat Polahi, konon saat hidup zaman penjajahan, merupakan masyarakat yang tidak mau dijajah oleh Belanda.
Lalu mereka membentuk kelompok dan melarikan diri ke tengah hutan.
Dan hingga saat ini, kendati Indonesia telah merdeka mereka tetap tinggal. Dan mengangap orang luar adalah penjajah.
Suku Polahi Gorontalo tidak menganut agama atau keyakinan apa pun.
Karena diyakini tidak menganut dan peka terhadap era modernisasi, sehingga ada salah satu tradisi menarik yakni perkawinan sedarah.
Tentu bagi masyarakat umum. Perkawinan sedarah hal ini sangat sulit dibayangkan namum tidak bagi suku Polahi.
Pernikahan tersebut bisa antara ibu dan anak laki-laki, bapak dan anak perempuan, maupun saudara laki-laki dan saudara perempuannya.