KALIANDA, RADARTANGGAMUS.CO.ID - Musim kemarau panjang yang terjadi saat ini menjadi salah satu momok bagi para petani. Sebab, sangat berpotensi dengan penurunan debit air yang menjadi sumber kehidupan bagi tanaman padi.
Untuk mengantisipasi hal ini, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lamsel mengimbau, agar para petani bisa memanfaatkan sumber-sumber air yang ada. Sehingga, mampu meningkatkan produksi padi saat musim panen.
"Kami mengimbau para petani agar memanfaatkan sumber air yang tersedia. Apalagi saat ini kita tengah menghadapi musim kemarau panjang," ungkap Kepala DTPHP Lamsel, Bibit Purwanto kepada Radar Lamsel, Jum'at (18/8/2023).
Selain itu, imbuh Bibit, para petani juga hendaknya dapat menggunakan benih padi yang berumur pendek pada musim tanam kali ini.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan air bagi tanaman saat masuk musim kemarau ini.
"Meskipun, saat ini masih ada hujan tapi harus kita antisipasi dengan hal itu. Kami juga sudah melakukan upaya seperti pembinaan dan memberikan imbauan kepada para petani. Sehingga, saat musim panen nanti produksi padi tidak terjadi kemerosotan," tukasnya.
Sekedar informasi, ketersediaan pangan di Lamsel di klaim masih cukup aman. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Lamsel tentang ketersediaan pangan per Juli 2023 antara lain beras 1.808,03 ton, jagung 12.401, 88 ton, bawang merah 66,18 ton, bawang putih 50,11 ton, cabai merah 85,95 ton, cabai rawit 56,31 ton, daging sapi 23,15 ton dan daging ayam 348,86 ton.
Kemudian, telur ayam ras 450,47 ton, gula pasir 130,88 ton, minyak goreng 277,20 ton dan kedelai 386, 09 ton. (*)