Meski demikian, Hierarki Revolusi masih tetap menjalani aktivitasnya di DPRD Lampung Selatan. Sejak KPU Provinsi Lampung mengumumkan DCS Anggota DPRD Provinsi Lampung, Hierarki masih mengikuti serangkaian agenda penting di parlemen kabupaten ini.
“ Kalau ngantor masih lah, saya berusaha menyelesaikan kewajiban saya sebagai Anggota DPRD Lampung Selatan di sisa akhir masa jabatan ini,” kata Hierarki Revolusi ketika dihubungi.
Hierarki tak menampik bahwa langkahnya kini berisiko bagi karirnya di DPRD Lampung Selatan. Namun darah muda ini sepertinya sudah bulat dengan keputusan yang diambil, bahkan jika harus menghadapi risiko PAW sekalipun.
Ditanya soal surat pengunduran diri ke DPC Partai Demokrat Lampung Selatan? Kiki begitu sapaan Hierarki Revolusi lebih memilih untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut. Yang jelas dia sadar bahwa sikapnya tersebut berisiko terhadap langkahnya sebagai Anggota DPRD Fraksi Demokrat.
“ Kalau surat pengunduran diri saya belum bisa buka, tapi kalau ditanya soal DCS, ya itu sudah bisa diakses oleh publik dan saya mengamini itu,” jelas Hierarki.
Migrasi ala Hierarki ini tentu saja membuat hangat isu perpolitikan Kabupaten Lampung Selatan. Tak hanya di internal Partai Demokrat saja, namun kabar mengenai langak kuda ala hierarki tu cukup mengagetkan meja kerja Komisi I DPRD Lamsel.
Apalagi yang bersangkutan sedang berada diluar kota saat pembahasan anggaran perubahan tiap-tiap OPD yang menjadi mitra kerja Komisi I DPRD Lamsel yang berlangsung Selasa (22/8/2023).
Staff Komisi I DPRD Lamsel juga bilang kalau mereka sudah mengetahui kabar pencalonannya yang migrasi ke Partai NasDem Lampung, mereka mengaku tahu dari pemberitaan dan pengumuman DCS di media massa.
“ Masih sempat ngantor kok, tapi kabarnya sudah mau nyalon dari NasDem bukan nyaleg dari Demokrat lagi. Kami di sekretariat dewan juga belum dapat surat dari partai politiknya. Sejauh ini belum ada kabar,” ujar seorang Staff di Komisi I DPRD Lamsel yang terlihat lesu saat pertanyaan ini dilontarkan. (*)