BACA JUGA:Terbawa Longsor Hingga Masuk Jurang, Sunoto Tewas
“Air mengikis dari bagian bawah dasar sungai. Kalau sudah seperti ini bukan lagi harus di bangun tanggul atau beronjong, kami harus pindah. Tapi mau pindah kemana, kami ini orang susah,”terangnya.
Saat ini setiap hujan turun warga selalu was-was rumahnya terbawa longsor disaat malam hari sehingga menimbulkan korban jiwa.
Untuk itu jika malam hari hujan, mereka memilih meninggalkan rumah dan tidur di rumah kerabat.
“Kami mohon ada solusi dari pemerintah. Karena tanah yang kami bangun rumah ini juga kami numpang, bukan tanah kami. Karena jangankan untuk beli tanah, untuk makan saja susah,” kata warga lainnya.
BACA JUGA:Jalan Talang Beringin Tertutup Longsor
Pantauan di lapangan, abrasi Way Jelai ini juga membahayakan konstruksi jembatan yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah ketiga warga tersebut.
“Kami sudah teriak-teriak di media, usul ke kelurahan dan kecamatan agar tebing sungai yang belum diberonjong segera diberonjong tapi tidak ada respon,” kata Rahmat,
Lebih jauh ia menjelaskan, untuk menangani tanah yang longsor itu, warga membangun pancang tanah menggunakan bambu.
“Bambu itu untuk penahan tanah agar tidak semakin parah longsornya,” katanya. (*)