Terima Curhatan Guru dan Siswa, Thomas Amirico Janji Akan Upayakan Bantuan Untuk SMKN 1 Pulau Tabuan

Terima Curhatan Guru dan Siswa, Thomas Amirico Janji Akan Upayakan Bantuan Untuk SMKN 1 Pulau Tabuan

Kadisdikbud Lampung Thomas Amirico berinteraksi dengan siswa SMKN 1 Pulau Tabuan disela kunkernya, Jumat 12 September 2025. Foto Rio Aldipo--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Americo beserta jajaran melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pulau Tabuan, Kecamatan Cukuhbalak Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Jumat 12 September 2025.

Kedatangan Thomas Amirico ke Pulau Tabuan disambut Kepala SMKN 1 Pulau Tabuan M.Ruzabari, sejumlah guru dan siswa SMKN 1 Pulau Tabuan dengan pengalungan kain tapis di Dermaga Pulau Tabuan Pekon Sawangbalak.

Kunker Thomas Amirico ke Pulau Tabuan itu sekaligus melakukan peninjauan secara langsung gedung dan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMKN 1 Pulau Tabuan yang masuk dalam kategori daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar)

Selain meninjau gedung SMKN 1 Pulau Tabuan yang resmi beroperasi tahun 2024 itu, Thomas juga mendengarkan uneg-uneg serta curhatan dari guru SMKN Pulau Tabuan yang semuanya merupakan tenaga honorer.

BACA JUGA:Ikut Bangun Pondasi SDM Unggul, BRI Perkuat Pendidikan di Daerah 3T dengan Teknologi

BACA JUGA:SMKN 1 Pulau Tabuan Kekurangan Guru PNS dan Kesulitan Air Bersih

Kepala SMKN 1 Pulau Tabuan,  M.Ruzabari dalam sambutannya mengatakan bahwa jumlah siswa SMKN Pulau Tabuan ada 50 siswa serta jumlah guru sebanyak 10 orang.

"Semua guru di sini statusnya honorer semua. Hanya saya yang PNS. Dari 10 guru tersebut, satu belum masuk dapodik karena terkendala sinyal saat melakukan penginputan data,"ujarnya.

Ruzabari melanjutkan bahwa sekolah yang ia pimpin belum mendapat kucuran dana bantuan operasional sekolah (BOS) sehingga untuk biaya operasional sekolah dirinya terpaksa meminta sumbangan seikhlasnya dari para wali murid.

"Untuk menutupi biaya operasionalnya seperti bayar listrik itu swadaya masyarakat. Bahkan untuk biaya listrik dibayar oleh MKKS dan untuk honor guru Juli-Septembet dibantu oleh bapak Kacabdin. Gaji guru kami masih sangat minim yaitu Rp100 ribu-Rp150 ribu per bulan,"kata dia.

Maka dari itu, Ruzabari berharap adanya perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah."Sekolah ini mulai beroperasi Juli 2024, sampai saat ini masih tertatih-tatih. Harapannya agar apa yang kamu harapkan bisa direalisasikan oleh pemerintah,"pungkasnya.

Dikatakan Thomas bahwa setelah melihat dari dekat SMKN 1 Pulau Tabuan dengan segala dinamikanya,dirinya berjanji akan mengambil langkah serta treatment untuk keberlangsungan SMKN Pulau Tabuan.

"Apa yang disampaikan Kepala SMKN Pulau Tabuan ini akan coba kita anggarkan di tahun 2026 sehingga proses KBM-nya dapat berjalan maksimal,"ujar Mantan Sekretaris DPRD Lampung Selatan itu.

Lalu mengenai masih minimnya jumlah siswa SMKN 1 Pulau Tabuan, Thomas berharap ada kolaborasi antara SD dan SMP Satu Atap Pulau Tabuan.

Sumber: